Beranda Daerah Sragen Awas, Fenomena Kekeringan Air Bersih Mulai Melanda Kabupaten Sragen, 2800 KK Mulai...

Awas, Fenomena Kekeringan Air Bersih Mulai Melanda Kabupaten Sragen, 2800 KK Mulai Kesulitan Air Bersih

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Tragedi tahunan, fenomena alam kekeringan air bersih mulai menghantui masyarakat kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Dampak kemarau panjang ini rupanya sudah mulai dirasakan sejumlah masyarakat di 6 kecamatan di Sragen, yakni kecamatan Miri, Sumberlawang, Mondokan, Sukodono, Gesi, Tangen dan Jenar.

Akibat kekeringan air bersih tahun ini, diperkirakan 2800 kepala keluarga (KK) atau sekitar 10.300 jiwa di kabupaten Sragen mulai terdampak dan kesulitan mendapatkan air bersih, guna kebutuhan sehari-hari, seperti masak, minum, mencuci, mandi dan lainnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Sragen, Giyanto pada wartawan menyampaikan bahwa sejumlah masyarakat di beberapa kecamatan mulai mengeluh sulit mendapatkan air bersih di tengah musim kemarau kali ini. Ada 20 desa dan 31 dukuh.

“Iya mulai terjadi kekeringan air bersih di beberapa desa di kabupaten Sragen, paling parah itu kecamatan Sumberlawang, karena yang terbanyak droping air bersih di Sumberlawang sampai kemarin sudah 90 tangki kapasitas 5000 L. Wilayahnya desa Ngargosari, Ngargotirto, dan Kacangan,” kata Giyanto, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Sementara itu, kepala pelaksana harian BPBD Sragen R. Triyono Putro mengatakan, droping air bersih dilakukan Pemkab Sragen bersama PMI dan relawan. Sampai kini droping dari BPBD sampai kini lebih dari 190 tangki.

“Iya benar, mulai Juni sampai sekarang itu sudah 190-an tangki kapasitas 5000 liter. Belum yang dari PMI dan para relawan yang langsung ke lokasi kekeringan air bersih,” jelasnya Triyono.

Menurut Triyono, droping air bersih terkendala armada yang hanya 2 unit kapasitas 5000 liter. Sementara wilayah yang dijangkau juga sangat luas. Pengambilan air juga harus dari Sragen.

“Armada 3 rusak satu tinggal 2, kita minta bantuan Provinsi masih dalam proses. Sehingga 3-4 hari baru sampai titik awal. Airnya dari PDAM Sragen,” bebernya.

Kekeringan rutin terjadi di Kabupaten Sragen utamanya wilayah utara Bengawan Solo. Hal ini terjadi lantaran tidak ada sumber mata air primer di wilayah tersebut karena masuk pegunungan kapur. Setiap musim kemarau sumber air dan sumur dalam mengering.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Warga terdampak kekeringan biasanya hanya mengandalkan bantuan droping bersih dari pemerintah. Selain itu warga juga membeli air bersih dari pihak swasta.

Terpisah, kapolres Sragen AKBP Jamal Alam pada JOGLOSEMARNEWS.COM melalui pesan WhatsApp pihaknya akan melakukan droping air bersih pada masyarakat yang mengalami kekeringan air bersih.

“Ok kita rencanakan,” ujarnya.

Huri Yanto