Beranda Edukasi Pendidikan Buka Peluang Usaha, Mahasiswa KKN 102 FKIP UNS Gelar Pelatihan Pembuatan Minyak...

Buka Peluang Usaha, Mahasiswa KKN 102 FKIP UNS Gelar Pelatihan Pembuatan Minyak Angin Aromaterapi untuk Ibu-ibu Desa Kalijirak, Tasikmadu

Mahasiswa KKN kelompok 102 FKIP UNS bersama dengan ibu-ibu PKK Dukuh Soko, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar yang menunjukkan minyak angin aromaterapi karya mereka usai mengikuti pelatihan / Foto: Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekarang bukan saatnya ibu rumah tangga hanya tinggal di rumah, berpangku tangan, mengurus anak dan menunggu suami pulang.

Pasalnya, dengan tetap berada di rumah, seorang ibu rumah tangga sebenarnya dapat bekerja dan menghasilkan cuan yang bermanfaat untuk membantu ekonomi keluarga.

Dengan latar belakang itulah, mahasiswa KKN kelompok 102 FKIP UNS mencoba membuka wawasan ibu-ibu rumah tangga di Dukuh Soko, Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar usaha baru yang dapat dikerjakan di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.

Ya, pada Minggu (30/7/2023), tim mahasiswa KKN kelompok 102 FKIP UNS mengadakan pelatihan pembuatan minyak angin aromaterapi kepada ibu-ibu rumah tangga di Dukuh Soko.

“Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan, khususnya kepada ibu-ibu PKK Dukuh Soko,” ujar Ketua KKN Kelompok 102 FKIP UNS, Akbar Nur Raif Pratama seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Dari pelatihan tersebut, ibu-ibu PKK setempat telah berhasil menciptakan minyak angin aromaterapi seperti yang diajarkan, dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia dalam kehidupan sehari-hari.

Iqwa Natasya, salah satu mahasiswa KKN UNS yang terlibat dalam kegiatan itu, menjelaskan, penggunaan aromaterapi telah populer dalam beberapa tahun terakhir.

Produk aromaterapi, termasuk minyak angin aromaterapi, sangat diminati dan diterima dengan cepat oleh masyarakat.

Aromaterapi tidak hanya memiliki manfaat untuk kesehatan, tetapi juga dapat digunakan untuk meredakan stres dan menciptakan suasana relaksasi.

Pelatihan membuat minyak angin aromaterapi oleh Mahasiswa KKN Kelompok 102 FKIP UNS mendapat apresiasi sangat besar dari Ibu-ibu PKK Dukuh Soko, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar. Terbukti peserta pelatihan ini cukup banyak dan antusias / Foto: Istimewa

Tasya menambahkan, bahwa selain digunakan secara pribadi, aromaterapi kini banyak dimanfaatkan oleh para ibu untuk menciptakan kedamaian dan kehangatan dalam lingkungan keluarga.

“Berkat manfaatnya yang bervariasi dan adanya efek relaksasi, peluang bisnis minyak angin aromaterapi memiliki pasar yang sangat menjanjikan,” beber Tasya.

Cara Membuat

Pembuatan minyak angin aromaterapi cukup mudah, dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan,  di antaranya adalah mentol, champora, papermint, minyak gondopuro, dan lain-lain.

Campurkan  10 gr mentol, 5 gr champora ke dalam satu wadah, sementara itu campurkan pula 100 ml minyak gondopuro dengan  10 ml papermint.

Aduk mentol dan champora hingga larut, kemudian tuangkan ke dalam wadah yang berisi minyak gondopuro dan papermint. Campuran itu kemudian diaduk kembali dan dipastikan semua bahan sudah tercampur.

“Tahap terakhir yaitu pengemasan ke dalam botol serta pemberian label,” ujar Tasya.

Secara umum kegiatan pelatihan tersebut berlangsung lancar selama kurang lebih satu  jam.  Para peserta pun terlihat antusias mengikuti pelatihan, karena bagi mereka, membuat aromaterapi adalah hal baru.

Tasya dan kawan-kawan berharap, melalui pelatihan tersebut, pengetahuan dan keterampilan Ibu-ibu PKK dapat meningkat, dan ke depan dapat menjadi bekal untuk merintis usaha.

“Ini peluang, karena pemasarannya sangat terbuka lebar. Apalagi program ini dapat dikerjakan di rumah sehingga Ibu-Ibu dapat menerapkannya tanpa mengganggu kegiatan harian mereka,”  pungkas Tasya.

Sebagai informasi, KKN kelompok 102 FKIP UNS terdiri dari 10 personel, yang masing-masing adalah Iqwa Natasya, Akbar Nur Raif Pratama, Ilham Zakaria, Yusi Aisya, Nuri Wahyu Widayanti, Fathia Anindhea Azizah, Nabila Ramadhani, Lilis Paryani, Shinta Novita dan Dina Rosiana.

Sementara itu, bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan adalah Prof. Dr. Leo Agung S., M.Pd. [Redaksi]