SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono meminta masyarkat untuk segera mengubah Pin di rekeningnya, yang semula menggunakan tanggal lahir ke nomor lain.
Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi riil dan dini terhadap kemungkinan terjadinya kasus pembobolan rekening nasabah.
Imbauan itu dilontarkan Doni P Joewono saat menjadi narasumber dalam acara BI Mengajar di SMA Pangudi Luhur St Yosef, Solo, Senin (21/8/2023).
“Maka tadi kepada siswa saya tanyakan, siapa yang PIN-nya tanggal lahir, semua njawab tanggal lahir. Kasus yang terjadi, 99 persen bobol karena PIN gunakan tanggal lahir,” ujar Doni P Joewono saat diwawancarai wartawan usai menjadi narasumber.
Lebih lanjut Doni mengatakan, perkembangan ekonomi digital memang sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditolak oleh siapapun.
Dia mengakui, di satu sisi ekonomi digital sangat memudahkan orang untuk bertransaksi, namun di sisi lain terbuka kemungkinan kejahatan yang lebih besar masuk ke dalamnya.
Karena itulah, menurut Doni P Joewono, perkembangan ekonomi digital harus disikapi dengan baik dan bijaksana. Bukan hanya oleh pengambil kebijakan, namun oleh seluruh masyarakat.
“Ini harus disadarkan sejak dini, termasuk sejak SMA, maka ini bagian dari edukasi dini soal ekonomi digital sekaligus dampak negatif yang muncul, mereka harus tahu,” papar Doni P Joewono.
Program BI mengajar itu sendiri, menurut Doni, menjadi momentum yang sangat pas untuk mengedukasi masyarakat akan pesatnya perkembangan ekonomi digital, sekaligus mengeliminir dampak-dampak negatif yang ditimbulkannya.
“Setelah ke sini, siang nanti saya ke UNS, almamater saya, juga untuk melakukan hal yang sama, mengedukasi mahasiswa,” ujarnya.
Doni P Joewono menegaskan PIN memang menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan digital. Karena itu ia tak bosan-bosannya mengedukasi masyarakat untuk bijak menjaga kemananan diri melalui pembuatan PIN yang aman.
“Rekan-rekan wartawan juga perlu mengubah PIN menjadi bukan tanggal lahir, karena komplain yang muncul selama ini, nasabah yang ilang duitnya itu, karena 99 persen PIN-nya menggunakan tanggal lahir,” paparnya. Suhamdani