Beranda Daerah Boyolali Harga Beras di Boyolali Semakin Mahal, Ini Penyebab dan Pengakuan Pemilik penggilingan

Harga Beras di Boyolali Semakin Mahal, Ini Penyebab dan Pengakuan Pemilik penggilingan

Sebuah tempat penggilian beras di Boyolali. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemilik penggilingan beras buka suara terkait mahalnya harga beras di Kabupaten Boyolali. Ternyata kondisi ini dipicu mahalnya gabah kering giling (GKG) dan sulitnya memperoleh gabah.

Sriyanto, pemilik penggilingan beras di Dukuh/ Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono, mengeluhkan sulitnya mendapatkan GKG untuk digiling. Bahkan setiap mencari bahan baku GKG harganya selalu naik.

Sehingga dia setiap waktu harus menyesuaikan harga bahan baku serta produksi dengan harga jual. Dampaknya, konsumen juga banyak yang mengeluh. Paslanya, harga beras terus berubah- ubah setiap hari.

“Llau ada konsumen cari beras di tempat lain untuk perbandingan. Ternyata kondisinya sama,” ujarnya, Rabu (30/8/2023).

Kondisi diperparah dengan berkurangnya pasokan GKG akibat dampak musim kemarau. Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Meskipun kemarau, pasokan gabah tetap aman dan harganya stabil. Sedangkan tahun ini banyak tengkulak dari luar daerah yang mengambil GKG di wilayah Boyolali.

“Banyak stok gabah dibeli tengkulak dari luar. Otomatis stok daerah sini berkurang banyak. Apalagi mereka ini dari penggilingan modern besar sehingga berani membeli dengan harga yang lebih tinggi. Meski mereka jualnya juga lebih tinggi,” ungkapnya

Akibatnya, produksi di tempat penggilingan miliknya tidak bisa dilakukan secara maksimal. Biasanya dia menggiling 1 ton GKG/ hari, namun kini dia hanya bisa menggiling separonya saja, bahkan kurang.

“Saya masih bertahan sekedar untuk mengamankan para pelanggan saja,” katanya.

Selama ini, dia mayoritas menggiling beras kelas medium atau C4 yang dibeli dari petani dengan harga Rp 6 ribu/kg. Saat ini dia menjual beras dengan harga Rp 12,2 ribu/ kg. Harga tersebut naik dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 11 ribu/kg.

Keluhan serupa diungkapkan Hendraningsih, pemilik penggilingan beras di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo. Bahkan dia bingung karena saat ini harga (GKG) medium C4 lebih mahal dari GKG premium Mentik Wangi.

Dia menjelaskan, harga beras medium jenis raja naik dari Rp 55 ribu per kemasan 5 kg naik menjadi Rp 63 – Rp 65 ribu per kemasan 5 kg. Beras kualitas premium naik menjadi Rp 68 – Rp 70 ribu per 5 kg.

“Harga bukan naik lagi, tapi ini sudah ganti harga. Kadang saya jualnya juga malu, beras beli pagi dan sore harganya sudah ganti. Pusing jadinya,” tandasnya. Waskita