Beranda Daerah Magelang Karnaval Budaya Desa Tanggulrejo Tempuran Magelang Berlangsung Meriah, “Shaun The Sheep dan...

Karnaval Budaya Desa Tanggulrejo Tempuran Magelang Berlangsung Meriah, “Shaun The Sheep dan Hariamau”Juga Ikut

Replika Shaun The Sheep saat tampil dihadapan dewan juri dalam karnaval Budaya desa Tanggulrejo, Minggu (20/8/2023). Foto: Koleksi Dean Laits F

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Karnaval budaya desa Tanggulrejo, kecamatan Tempuran, kabupaten Magelang berlangsung dengan meriah dan sukses, Minggu (20/8/3023).

Karnaval yang diselenggarakan oleh Pemerintah desa (Pemdes) Tanggulrejo itu mengusung tema Terus Melaju, Indonesia Maju dengan menampilkan pembangunan, kebudayaan, pendidikan dan lain sebagainya.

Kepala desa (Kades) Tanggulrejo, Tempuran, kabupaten Magelang, Muhtadin mengatakan karnaval budaya ini diikuti oleh 10 dusun dan lima sekolah yang ada di desanya.

“Untuk peserta, Alhamdulillah 10 dusun ikut semua dan ditambah lima sekolah yang ada di desa Tanggulrejo” katanya, Minggu (20/8/2023).

Tiga peserta terbaik dalam karnaval ini akan menjadi juara satu, dua dan tiga dan berhak mendapatkan hadiah berupa piala dan uang tunai. Adapun kriteria penilaian meliputi, kuantitas, kualitas dan kreativitas.

Replika burung garuda raksasa yang ditampilkan oleh dusun Pokoh. Foto: Koleksi Dean Laits F

Pemerintah Desa mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Tanggulrejo yang bersemangat mengikuti kegiatan karnaval budaya ini.

“Pemerintah Desa tentunya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena masyarakat telah sangat bersemangat dalam mengikuti karvanal ini” tandas Muhtadin.

Dari pantauan di JOGLOSEMARNEWS.COM , para peserta telah mulai memasuki lapangan Tanggulrejo sekitar pukul 13.00, dan sekitar pukul 14.00 WIB.

Peserta karnaval mulai dari anak PAUD, SD, remaja hingga orang tua, mereka memakai berbagai macam kostum, mulai dari baju muslim, pakaian adat hingga rumbai-rumbai.

Aneka kostum tersebut terbuat dari berbagai macam bahan, antara lain plastik dan koran bekas serta berbagai macam dedaunan.

Mereka berjalan menyusuri jalan kampung sambil menari dengan diiringi musik. Sesekali para peserta melakukan atraksi dan meneriakan yel-yel sebagai penyemangat.

Kades Tanggulrejo, Muhtadin dan Istri serta dewan juri ikut berjoget bersama peserta karnaval. Foto: Koleksi Dean Lains F.

Tak hanya pakaian yang unik, setiap kelompok peserta juga menampilkan berbagai macam replika binatang, kendaraan perang dan lain sebagainya. Ada repkika burung garuda raksasa, replika dinosaurus, domba raksasa, lele raksasa, harimau raksasa hingga barongsai.

Replika burung garuda raksasa dibuat oleh warga dusun Pokoh dengan memakan waktu selama tiga minggu. Replika tersebut terbuat dari berbagai macam daun.

“Untuk membuat replika burung garuda ini memakan waktu tiga minggu” kata seorang warga Pokoh, Muntaha.

Ada juga repika domba raksasa, yang bentuknya seperti dalam film animasi Shaun The Sheep. Replika yang terbuat dari dakron ini dibuat oleh warga dukuh Jrenggeng II.

Untuk membawa satu replika raksasa berkeliling desa, dibutuhkan beberapa orang untuk menggotongnya. Mereka terlihat kompak dalam menggotong aneka replika raksasa tersebut, ada yang memberi aba-aba ada juga yang bertugas menyingkirkan gangguan-gangguan yang menghalanginya.

Replika macan raksasa saat melintas di jalan utama Tanggulrejo. Foto: Koleksi Dean Laits F

Atraksi di Depan Juri

Saat akan memasuki garis finish, satu persatu peserta diwajibkan menampilkan atraksi di depan dewan juri dan Kades Tanggulrejo, Muhtadin beserta istri.

Di depan dewan juri, peserta diberi waktu lima menit untuk menampilkan atraksi terbaiknya. Berbagai macam tarian yang diiringi musik ditampilkan dihadapan dewan juri.

Para penonton juga tampak antusias menyaksikan atraksi dari mereka. Para peserta menari dengan penuh semangat, tak ketinggalan Kades Tanggulrejo dan Istri juga ikut menari mengikuti irama lagu.

Ekspor Lele

Peserta dari dusun Jrenggeng I yang menampilkan replika lele raksasa, dalam narasinya bahwa di dukuh tersebut telah terbentuk kelompok pembudidaya ikan “Mekar Sari”. Mereka bercita-cita kelak lele hasil ternaknya bisa di jual ke daerah lain bahkan diekspor.

Atraksi ngecor jalan dengan campuran salak dan kacang rebus. Foto : Koleksi Dean Laits F

Selain tarian, ada juga peserta yang menampilkan atraksi mengecor jalan. Peserta dari dukuh Bowan ini membawa replika truk molen, tetapi bukan semen yang dikeluarkan dari truk tersebut, melainkan kacang dan salak.

Para “pekerja” yang membawa peralatan lengkap nampak sedang meratakan semen alias kacang dan salak. Setelah selesai seorang “mandor” membagikan amplop kepada para “pekerjanya.

Setelah semua peserta memasuki garis finish, dewan juri membacakan hasil karnaval yang dilombakan tersebut, berhasil tampil sebagai juara satu adalah dusun Jrenggeng II, dusun Tanggulboyo tampil sebagai juara dua dan juara tiga diraih oleh dusun Jrenggeng I. Marwantoro S

Foto video keseruan Karnaval Desa Tanggulrejo klik di sini!

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.