Beranda Edukasi Pendidikan Lansia RW 7 Karangasem Solo Belajar Bikin Minyak Angin Aromatheraphy Bersama Mahasiswa...

Lansia RW 7 Karangasem Solo Belajar Bikin Minyak Angin Aromatheraphy Bersama Mahasiswa KKN 42 FKIP UNS

Ibu-ibu Lansia RW 7 Kelurahan Karangasem, Solo ini tampak antusias melakukan praktik membuat minyak angin aromatheraphy di bawah bimbingan mahasiswa KKN Kelompok 42 FKIP UNS / Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kaum Lansia atau lanjut usia sudah sewajarnya mengalami penurunan secara fisik dan daya tahan tubuhnya.

Sebagai contoh kecil, jika sebelumnya seseorang keluar malam tak mengalami masalah dalam kesehatannya, ketika memasuki masa Lansia, mungkin saja seorang mudah masuk angin.

Karena itulah, tidak mengherankan jika kaum Lansia sering diidentikkan atau akrab dengan minyak angin. Sebagaiman diketahui, minyak angin biasa dipakai untuk menghangatkan tubuh, mengusir angin ataupun keperluan lainnya terkait kesehatan tubuh.

Selaras dengan latar belakang itulah, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mahardika Supratiwi SPsi, MA,  mahasiswa KKN kelompok 42 FKIP UNS menggelar pelatihan pembuatan minyak angin aromatherapy kepada kaum Lansia di RW 7 Kelurahan Karangasem, Laweyan, Solo.

Pelatihan tersebut terasa istimewa, karena turut dihadiri oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Karangasem, Widayani Ningsih SPd, MSi.

Pelatihan pembuatan minyak angin aromatherapy tersebut dilakukan usai bapak dan ibu Lansia menjalani senam pada pagi harinya.

Keceriaan menghiasi wajah ibu-ibu Lansia RW 7 Kelurahan Karangasem, Solo setelah berhasil membuat minyak angin aromatherapy dengan bimbingan mahasiswa KKN Kelompok 42 FKIP UNS. Minyak angin karya sendiri tersebut dikemas dalam botol-botol yang cantik | Foto: Istimewa

Pelatihan dihadiri oleh segenap warga RW 7 Kelurahan Karangasem dan pengurus Posyandu Lansia setempat. Materi pelatihan diberikan oleh mahasiswa KKN kelompok 42 FKIP UNS.

Adapun untuk membuat minyak angin aromatherapy, bahan yang diperlukan antara lain adalah minyak gondopuro, champora, papermint dan menthol kristal.

Setelah bahan dan peralatan siap, tahap selanjutnya  adalah proses pembuatan minyak angin aromatherapy, yang dipandu oleh tim mahasiswa KKN.

Baca Juga :  Siswa SD Muhammadiyah PK Solo Raih Medali Perunggu KSNR ke-6

Tahap pertama, sebanyak 50 ml minyak gondopuro dicampur dengan 5 ml papermint, kemudian diaduk hingga terjadi homogen.

Tahap kedua, 5 gr menthol kristal dicampurkan dengan 2,5 gr champora, kemudian diaduk hingga homogen.

Tahap ketiga, campuran pada tahap pertama digabungkan dengan campuran pada tahap kedua, lalu diaduk hingga homogen atau menyatu.

Setelah semua larutan menjadi homogen, minyak sudah siap dimasukkan ke dalam botol dan diberi label. Samapi dengan tahap ini, proses pembuatan minyak angin aromatheraphy selesai.

Dalam praktik itu, para Lansia itu pun tampak antusias. Apalagi ketika mereka mendapatkan masing-masing satu botol minyak angin aromatheraphy hasil karya mahasiswa KKN tersebut.

Selama kegiatan pelatihan, bapak ibu Lansia sangat antusias dan aktif bertanya terkait proses pembuatan minyak angin aromatherapy.

Sembari menunjukkan minyak angin aromatherapy hasil karya mereka, ibu-ibu Lansia RW 7 Kelurahan Karangasem, Solo ini berfoto bersama mahasiswa KKN Kelompok 42 FKIP UNS / Foto: Istimewa

Pasalnya, minyak angin sangat dekat dengan kaum Lansia, lantaran  manfaatnya yang dapat menghangatkan tubuh sehingga cocok untuk mereka.

Adapun manfaat minyak angin bagi tubuh antara lain untuk menghangatkan tubuh, membantu masalah pernafasan, mengurangi gejala flu, dan masih banyak lainnya.

Ny Broto, selaku Pengurus PKK RW 7 Kelurahan Karangasem mengatakan, kegiatan seperti itu sangat bermanfaat, terutama bagi kaum Lansia.

“Walaupun sebenarnya mereka bisa membeli, namun pelatihan yang diberikan mahasiswa KKN UNS ini sangat menarik. Mereka penasaran juga untuk mengetahui bahan dan proses pembuatannya yang ternyata sangat mudah dan sederhana,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Ia berharap, pelatihan tersebut bisa memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi para Lansia di RW 7 Kelurahan Karangasem, serta memberikan informasi baru mengenai bahan dasar minyak angin aromatherapy serta proses pembuatannya yang mudah dilakukan.

Baca Juga :  Konsorsium Pendidikan Muhammadiyah Colomadu Kunjungi Kantin Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo. Ada Apa?

Untuk diketahui, tim KKN Kelompok 42 FKIP UNS terdiri dari 10 personel, yang masing-masing adalah Julle Irawan Budy Argo, Faizun Wildan Alfarobbi,   Silmi Nuursy Syifaa,  Naila Nabiha Zulfa, Khoirur Rohmaniatush Sholihah, Niken Wahyuningtyas,  Luthfia Hayatus Syifa,  Ragil Ayu Novitasari ,  Nabila Shifa Khairunisa, dan Kartika Dian Karamoy.  [Redaksi]