Beranda Daerah Sragen Makin Memanas, Polemik Bayan Desa Tunggul Sragen Ancam Bongkar Warung Bu Prapti...

Makin Memanas, Polemik Bayan Desa Tunggul Sragen Ancam Bongkar Warung Bu Prapti Tokoh Masyarakat Gondang Bambang Pur Angkat Bicara Sindir Sang Bayan!

Polemik perangkat desa (Bayan) di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah || Foto Kolase Bambang Widjo Purwanto / Tokoh Masyarakat Gondang

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Makin memanas, polemik perangkat desa (Bayan) di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah semakin serius, sosok bayan Joko Sugiyatmo masih bersikukuh pada pendiriannya untuk tetap membongkar warung milik warganya yang bernama Bu Prapti (44) warga Desa Tunggul RT 11, Gondang, Sragen, Jawa Tengah yang berdiri diatas tanah Kas desa dengan alasan mengganggu saluran irigasi, atau lebih tepatnya di tepi Jalan Tunggul-Srimulyo.

Kasus ini bermula saat bu Prapti membeberkan saat ia mendatangi panggilan resmi dari camat Gondang melalui surat panggilan terkait aduan warung miliknya yang dilaporkan oleh sang Bayan.
Prapti mengungkapkan, kasus bermula saat ia dan istri sang bayan memiliki hutang piutang di salah satu koperasi di Sragen.

“Awalnya nama saya dibuat cari pinjaman uang 3 juta rupiah, tapi yang 1 juta dipakai bu bayan dan yang 2 juta saya pakai sendiri, giliran bu bayan waktu setoran bu bayan tidak ada dan penagih hutang ganti orang dan yang dikejar kejar itu saya, otomatis saya ngak mau bayar 3 juta, saya tetap bayar yang 2 juta, habis itu bu bayan datang ke warung sambil marah-marah dan gebrak-gebrak etalase saya, lalu bu bayan ngomong ke saya nyuruh pergi dan bongkar warung saya, padahal dulu-dulunya tidak ada masalah apapun, tapi ada masalah sejak adanya hutang piutang itu,” kata bu Prapti, usai di panggil camat Gondang.

Menanggapi pernyataan tersebut, akhirnya perangkat desa Tunggul (Bayan) bernama Joko Sugiyatmo memberikan klarifikasi terkait masalah tersebut.

Menurut keterangan Joko Sugiyamto, alasan dirinya melapor ke Camat Gondang bukan masalah hutang uang di koperasi, melainkan adanya warung yang dinilai mengganggu saluran irigasi dan badan jalan. Lantaran warung tersebut berada di tepi jalan. Ia hanya menyampaikan adanya pengaduan dari warga terkait sebuah warung tersebut mengganggu origasi dan lalu lintas.

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

“Iya warung tersebut memakan bahu jalan. Kemudian berada di saluran irigasi pertanian. Petani juga sering mengeluh terganggu ketika gorong-gorong tersumbat. Kemudian jalur lalu lintas kendaraan juga terganggu.

Kalau ada mobil papasan lewat depan situ, salah satu pasti harus mengalah. Kalau bagian depan nggak ada 1 meter, kemudian atapnya pas dengan ruas jalan. Selain itu pas di depan pertigaan dukuh Buduran. Kemudian salah satu sisi warung berdiri di pematang sawah,” kata Joko Sugiyatmo pada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (27/8/2023) sore.

Bahkan, bayan Joko juga mengakui sawah dibelakang warung tersebut adalah bengkok miliknya. Namun untuk lahan bengkok tersebut sudah diolah petani lain. Selain itu, keberadaan warung juga mengganggu saat proses panen.

Selain itu, ia juga membeberkan warung sudah berdiri sekitar 5 tahunan. Saat itu pihaknya memang mengizinkan sebagian pematang sawah bengkoknya digunakan untuk warung bu Prapti, ia mempertimbangkan untuk kebutuhan ekonomi warganya. Namun seiring waktu, bangunan warung justru diperlebar dan mengganggu.

“Iya benar, dulu saya izinkan karena yang bersangkutan memohon ke tempat saya kayak nangis minta izin bangun warung di tanah tersebut, tapi saya gak kepikiran kalau sekarang sampai mengganggu lalu lintas dan saluran irigasi, soal berita yang kemarin katanya masalah hutang, saya ngak tau itu urusan istri saya dan saya juga sampai menanyakan hal itu ke istri kok bisa sampai kayak gitu, itu urusan kelompok mas,” bebernya.

Sementara itu, menanggapi polemik Bayan Desa Tunggul dengan bu Prapti soal keberadaan warung makan hingga di usulkan ke camat Gondang hingga satpol PP Sragen untuk segera di bongkar, tokoh masyarakat Gondang Bambang Widjo Purwanto (BWP) memberikan tanggapan dan menyoroti sang Bayan, menurut Bambang Pur nama panggilannya sangat menyayangkan atas aksi sang Bayan terhadap warganya sendiri tersebut.

“Menanggapi berita pernyataan dari bayan sebelumnya, itu saya jadi tertawa, pertama dia itu perangkat desa kok melaporkan warganya apa tidak ada jalan lain selain lapor. Justru seharusnya dia itu yang menjadi pelindung.

Baca Juga :  Diduga Proyek Pengerjaan Bangunan Cagar Budaya Pendapa Petilasan Mangkubumi di Sragen Asal Asalan Baru Dibangun Sudah Ambruk

Kalau dia melanggar seperti apa yang disampaikan bayan, kenapa baru dipermasalahkan sekarang, tidak saat warung itu didirikan. Pada hal warung itu sudah berdiri sekitar 4 tahun,” kata Bambang Pur, Kamis (31/8/2023).

Selain itu, Bambang Pur juga mengatakan bahwa sosok bayan dirasa kurang pas soal laporan ini, apa lagi menurutnya yang dilaporkan justru warganya sendiri yang berjuang mencari nafkah untuk menghidupi keluarga, apa lagi saat ini dalam keadaan sulit.

“Jadi alasan bayan itu nampak jelas dibuat buat dan mengada ada, sebodoh apapun orang akan tertawa ketika itu yg dijadikan alasan. Sebaiknya ngurusi kerjaannya sendiri yg masih dalam kewenangannya, wong ngurusi pajak wae ora rampung ngono kok,” ujarnya.

Terpisah, dihubugi JOGLOSEMARNEWS.COM Kepala Satpol PP Sragen, Samsuri membenarkan permasalahan tersebut, saat ini ia sedang melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak.

“Iya mas, dari satpol PP bersama dengan kecamatan dan pak kepala desa tunggul melaksanakan mediasi mencari solusi jalan yang terbaik mas, proses mediasi masih jalan mas,” jelasnya.

Huri Yanto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.