BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kemeriahan terliat di wilayah RW 3 Kampung Kismobudoyo, Kelurahan Banaran, Boyolali Kota, Minggu (13/8/2023). Ya, pagi itu digelar lomba makan soto di jalan kampung setempat.
Ada 7 peserta mewakili 7 RT yang ada di wilayah tersebut yaitu RT 1 – RT 7. Setiap peserta terdiri dari dua orang yang harus menghabiskan soto sebanyak 10 mangkuk dalam waktu 10 menit. Lomba digelar di jalan kampung setempat.
Begitu terdengar aba- aba dari panitia, peserta pun berupaya cepat- cepat menghabiskan soto yang ada di depannya. Ternyata tak mudah menelan nasi soto karena nasi dan kuah masih panas. Sorak sorai penonton pun menambah kemeriahan acara.
Tak hanya dihitung berdasarkan banyaknya soto dalam mangkuk yang dihabiskan peserta. Namun panitia juga melihat ketuntasan mangkuk soto tersebut. Jadi, peserta harus benar- benar manghabiskan soto tanpa tersisa.
Salah satu peserta, Untung mengaku senang bisa ikut acara tersebut. Bahkan sebagai persiapan, dirinya sengaja tidak sarapan terlebih dahulu. “Seru banget. Dan yang membuat sulit adalah dagingnya sulit ditelan. Apalagi, kuah dan nasinya masih panas,” katanya seraya menghapus keringat di wajahnya.
Menurut panitia, Zaki Imama, lomba makan soto dimaksudkan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus. Sekaligus sebagai upaya mengangkat ikon Kelurahan Banaran yang terkenal memiliki sejumlah warung soto.
“Ada puluhan warga yang membuka usaha warung soto. Jadi kami akan mengangkat ikon soto ini akan semakin terkenal. Kami siapkan hadiah total Rp 1 juta rupiah bagi,” katanya.
Sebelumnya, juga digelar jalan sehat bersama dan pembentangan bendera sepanjang 168 meter dan lebar 1 meter. Kgeiatan diikuti sekitar 1.500 warga setempat. Selain itu, juga digelar bazar UMKM.
“Kami bersama relawan dan sponsor menyiapkan sejumlah doorprize bagi peserta yang beruntung,” ujuarnya.
Kemeriahan menyambut HUT Kemerdekaan juga dilakukan warga Rt 12 dan 13, Dukuh Jetak, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono. Ratusan warga mengikuti jalan sehat keliling kampung. Selain doorprize bagi perserta yang beruntung, panitia juga menyediakan hadiah khusus bagi peserta yang menggunakan kostum terunik.
Sementara di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo digelar karnaval budaya. Ratusan kelompok peserta dari RT, karang taruna, PKK dan kelompok masyarakat lain mengikuti karnaval dengan start di lapangan desa setempat dan finish di Pasar Hewan Jelok.
Karnaval mendapat perhatian besar dari masyarakat. Mereka berdesakan memenuhi sepanjang pinggir jalan yang dilalui peserta karnaval. Peserta menampilkan potensi desa setempat. Salah satunya dengan membawa patung sapi setinggi 3 meter. Waskita