KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Setelah sempat mereda empat bulan, puluhan warga Desa Sukosari, Jumantono, Karanganyar menggelar unjuk rasa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di desa tersebut, Senin (7/8/2023).
Warga geram terhadap pembiaran sampah hingga menggunung dan berbau yang dilakukan pengelola TPA.
Warga mempertanyakan alasan pengelola TPA melakukan pembiaran sampah yang menggunung tanpa diolah tersebut. Apalagi setiap hari jumlah kedatangan sampah di TPA Sukosari terus terjadi.
Kades Sukosari, Jumantono, Sulardi yang berusaha membantu mediasi warganya dengan pihak pengelola TPA menjelaskan warga menuntut pengelola TPA segera meratakan sampah yang menggunung tersebut karena sangat berbau.
“Saat mediasi antara warga dengan pengelola TPA didampingi Forkompimca meminta pengelola segera meratakan tumpukan sampah yang menggunung karena selain berbau juga berbahaya,” ungkap Kades Sukosari, Sulardi.
Namun demikian lanjut Sulardi pengelola TPA Sukosari mengaku terkendala masalah biaya operasional yang cukup tinggi.
Kendala itu dipicu oleh tidak berfungsinya sejumlah peralatan pengolah sampah.
“Alasan yang disampaikan pengelola TPA adalah soal biaya operasional yang menjadi kendalanya,” kata Sulardi.
Untuk itu lanjutnya hingga Senin (7/8/2023) siang unjuk rasa masih berlangsung karena belum ada titik temu dengan pihak pengelola TPA Sukosari.
Akibat unjuk rasa tersebut puluhan truk pengangkut sampah tertahan dijalan tidak bisa masuk ke TPA Sukosari. Sedangkan aparat keamanan masih berjaga dilokasi guna melakukan pengamanan. Beni Indra