Beranda Daerah Karanganyar Potret Antusiasme Karnaval Budaya dan Pembangunan Jelang  Akhir Jabatan Bupati Karanganyar Juliyatmono

Potret Antusiasme Karnaval Budaya dan Pembangunan Jelang  Akhir Jabatan Bupati Karanganyar Juliyatmono

karnaval budaya di karanganyar
Bupati Karanganyar Juliyatmono MH MM total berjoget bersama peserta karnaval budaya dan bagi-bagikan barang makanan dan uang kepada penonton / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Sabtu (19/8/2023) siang, hampir 50.000 warga Karanganyar, Jateng tumpah ruah di Jalan Lawu guna menyaksikan karnaval Budaya dan Pembangunan.

Namun karnaval rutin yang digelar  tahun ini sangat beda dengan tahun sebelumnya, yakni masyarakat sangat antusias ingin bertemu langsung dengan Bupati Juliyatmono MH MM yang akan lengser 4 November mendatang.

Tak pelak, hampir semua potensi keberagaman dan potensi seni serta budaya lokal 17 Kecamatan yang ada di Karanganyar ditampilkan dalam karnaval budaya tersebut.

Terhitung sebanyak 92 peserta kelompok yang tampil pada karnaval tersebut yang mana boleh dikata potensi, kreasi, seni apapun ada digelar diarak mulai dari Start Alun-alun Karanganyar  hingga Finish depan Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Karanganyar.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan, sebanyak 35 tim  dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta 17 tim kecamatan dan sisanya dari masyarakat tampil unjuk kebolehan pada karnaval tersebut.

Sebut saja mulai dari seni reog, berbagai tarian, serta potensi kekayaan alam juga ditampilkan dalam bentuk kesenian.

Tak pelak melihat antusiasme masyarakat tersebut Bupati Juliyatmono MH MM terlihat penuh totalitas sepenuh hati mengapresiasi seluruh penampilan tersebut.

Bahkan Bupati Juliyatmono  bukan hanya menyambut menyalami seluruh tim di depan tribun kehormatan, melainkan juga membagi-bagikan beraneka makanan kepada puluhan ribu penonton.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Bupati Karanganyar, Juliyatmono MH MM diusung dengan patung raksasa dari peserta karnaval budaya / Foto: Beni Indra

“Kami sangat bersyukur tumpah ruahnya kemeriahan karnaval ini menunjukkan spirit rakyat Karanganyar yang dinamis bergerak dan bernaluri seni tinggi meski menjelang akhir jabatan saya sebagai Bupati,” ungkap Bupati kharismatik tersebut.

Untuk itu Bupati mengaku bangga dan haru terhadap spirit warga Karanganyar yang mana sudah sembilan tahun menggelar karnaval secara rutin setiap memperingati HUT-RI.

“Kami berharap kelak setelah saya lengser karnaval rutin justru makin semangat lagi dengan Bupati yang baru karena selama ini  tatanan sinergi pemerintah dengan masyarakat dan birokrasi terjalin dengan sangat baik,” tandas Bupati dan penilaian itu ada pada masyarakat bukan saya yang menilai” pungkas Bupati.

Sementara itu, Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo mengatakan karnaval diakhir jabatan Bupati Juliyatmono sangat meriah dan antuasias.

“Meski berbentuk karnaval namun ini potret jiwa rakyat Karanganyar yang penuh optimisme, dinamis dan kreatif sehingga sangat mengagumkan,” ungkap Bagus Selo.

Dengan demikian Bagus Selo berharap kelak Bupati Karanganyar pengganti Juliyatmono diharapkan mampu membangun hubungan yang baik disemua lini seperti yang sudah terjadi selama ini.

“Kami berikan apresiasi mendalam kepada semua peserta, panitia, tamu serta penonton  yang telah support terhadap karnaval tersebut,” pungkas Bagus Selo.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Sebagai informasi, baik Bupati Juliyatmono, Ketua DPRD Bagus Selo serta Wabup Rober Christanto tampak larut pada aneka suguhan penampilan peserta. Bahkan Juliyatmono dan Bagus Selo terlihat sering bagi-bagi barang makanan hingga uang kepada penonton.

Puncaknya Juliyatmono nekad nyopir truk hias  milik peserta hingga seakan lupa sebagai Bupati tetapi menjiwai sebagai sopir. Adegan itu mendapat sambutan hangat penonton.

Karnaval berlangsung selama enam jam nonstop sedari pukul 13.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB. Namun tetap meriah tanpa kenal lelah dan puluhan ribu penonton bertahan hingga bubar.  Beni Indra