SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Tim Wartawan Senior dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta yang tergabung dalam kelompok Guyup Rukun berhasil sebagai juara dalam Lomba Cerdas Cermat Lansia yang digelar oleh Mafindo kerjasama dengan Google.org. Final cerdas cermat dalam rangka program literasi digital Tular Nalar itu berlangsung di Rumah Dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi Solo, Rabu (23/8/2023).
Tim Guyup Rukun mengalahkan finalis lainnya, Tim PKK Kota Surakarta (sebagai juara II) dan Tim PMI Surakarta (juara III). Tim Guyup Rukun terdiri dari Herman Adi Rahman, Bagus Atas Aji, Junianto dan Andjar Hari Wartono.
Lomba Cerdas Cermat yang dipandu Niken Setyawati, salah seorang pengurus Mafindo ini berlangsung semarak dan diwarnai canda sehingga tidak membosankan. Lomba Cerdas Cermat dalam rangka literasi digital Tular Nalar ini digelar oleh Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia).
Tular Nalar, adalah program inisiatif Mafindo, untuk mempromosikan literasi digital dengan pendekatan berpikir kritis. Program ini juga telah membentuk kurikulum dan alat pembelajaran yang luas, membangun kompetensi digital pada tiga tingkatan yaitu Tahu, Tanggap dan Tangguh.
Menurut Niken Setyawati, melalui kemitraan Litbang Mafindo, Tular Nalar mengumpulkan 60 artikel ilmiah untuk Konferensi Tular Nalar 2023, yang bertujuan memperluas upaya literasi media dan digital serta memberikan suara pada kelompok rentan.

Pengetahuan berharga dari konferensi ini akan dikompilasi menjadi sebuah buku. Mengingat pentingnya literasi digital untuk memajukan demokrasi yang inklusif di era digital ini, maka Tim Program Tular Nalar dan Komite Litbang Mafindo berkerja sama mengadakan konferensi daring bertema : “Navigating Digital Odyssey: Literasi Digital untuk Demokrasi Inklusif,” yang diadakan pada tanggal 22 Agustus 2023 di Monumen Pers Nasional, Surakarta.
“Munculnya era digital membawa peluang dan tantangan. Untuk mengatasi hal ini, Mafindo memulai program Tular Nalar, yang bertujuan memberikan pendidikan digital kepada semua segmen masyarakat. Misi Tular Nalar adalah untuk membudayakan kebiasaan berpikir kritis ketika menyerap informasi dengan cara yang menyenangkan. Awalnya didirikan pada 2020 melalui konsorsium yang melibatkan Mafindo, Maarif Institute, dan Love Frankie,” kata Niken.
Niken yang juga penggagas Mafindo Soloraya ini menambahkan, Tular Nalar telah mengembangkan kurikulum dan alat pembelajaran yang luas, terdiri dari delapan kompetensi yang diterapkan pada delapan tema di tiga tingkatan (Tahu, Tanggap, Tangguh).
Capaian Tular Nalar hingga tahun ketiganya saat ini adalah 751 fasilitator, 10.346 peserta lansia, 8.947 peserta dewasa, dan 10.069 peserta usia muda. Jangkauannya meliputi 108 kota di 38 propinsi di Indonesia, dan telah berkolaborasi dengan 164 entitas termasuk komunitas Masyarakat, instansi pemerintahan, serta institusi Pendidikan melalui inisiasinya yaitu Akademi Digital Lansia serta Sekolah Kebangsaan untuk para siswa dan mahasiswa.
Konferensi mencakup berbagai topik, termasuk “Tular Nalar : Menuju Literasi Digital Antar Generasi yang Inklusif” oleh Dr. Novi Kurnia , Dosen Departement Ilmu Komunikasi UGM dan Pakar Kurikulum Tular Nalar.
Lalu “Menghadapi Tantangan Lingkungan Melalui Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Hati” oleh Prof. Dr. Puji Lestari – Dosen Ilmu Komunikasi dan Humas FISIP, serta Magister Manajemen Bencana UPN “Veteran” Yogyakarta.
Dan tema “Memanfaatkan Media Sosial untuk Gerakan Politik yang Dipimpin oleh Pemuda” oleh Mujahid Shafiq M.A. Pontoh.
Dengan kerjasama Litbang Mafindo, Tular Nalar telah mengadakan Call for Book Chapter, mengundang akademisi, praktisi, dan aktivis literasi dari seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu.
“Tular Nalar berfungsi sebagai platform pembelajaran online dengan tujuan utama mengedukasi masyarakat dalam mengatasi ujaran kebencian, informasi bohong, dan hoaks dengan menumbuhkan literasi digital dan pemikiran kritis,” tambah Niken.
Keberhasilan Tular Nalar di antaranya adalah program Sekolah Kebangsaan, yang telah secara efektif memupuk pemikiran
kritis dan penyaringan informasi di antara 11.112 peserta kaum muda, serta Sekolah Digital Lansia yang telah memberikan bimbingan kepada 10.346 peserta lansia, dengan edukasi navigasi internet yang aman sekaligus menangkal hoaks dan penipuan digital.
Tular Nalar memiliki fokus utama untuk membekali para first-time voters, pre-lansia, dan lansia dalam mempersiapkan Tahun Politik di Indonesia 2024 yang akan memuncak dengan pemilihan presiden dan pemilihan perwakilan legislatif daerah.
Septiaji Eko Nugroho, Mafindo Presidium Chairman, menjelaskan bahwa Tular Nalar telah menjadi motor penggerak di Indonesia sejak tahun 2020. Lalu, mendorong inovasi dan kolaborasi luas untuk meningkatkan literasi digital dan pemikiran kritis lintas generasi, dari generasi muda hingga lanjut usia.
“Mendekati Pemilu 2024, Tular Nalar siap melanjutkan misinya, diharapkan dapat membekali generasi muda dan lanjut usia dengan kemampuan berpikir kritis, mengimunisasi mereka terhadap hoaks dan ujaran kebencian, serta memposisikan mereka sebagai agen harmoni digital,” tegasnya.
Anas Syahirul, Ketua Umum PWI Surakarta, mengatakan bahwa acara ini tidak hanya menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan literasi media dan pemikiran kritis di era digital saat ini, tetapi juga sebagai langkah proaktif untuk melawan penyebaran informasi yang salah dan mendorong masyarakat yang lebih terinformasi dan bersatu.
“Informasi yang benar mencerahkan akal, sedangkan informasi yang salah merusak peradaban,” kata Syahirul saat dimintai tanggapan terkait kegiatan Tular Nalar ini.
Mohamad Fiky Herdiansyah, School-based Lead Ruangguru, menyatakan bahwa Ruangguru bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan keterampilan pre-bunking bagi pemilih pemula di Indonesia, khususnya di kalangan siswa SMA, melalui Tular Nalar.
Matt Love, Direktur Love Frankie, mengatakan bahwa dalam lanskap digital yang berkembang pesat ini, ada urgensi untuk tidak hanya tetap terhubung tetapi juga menavigasi informasi dengan berpikir kritis dan bertanggung jawab. (ali)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















