![Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2023/08/Bupati-Sragen-dr.-Kusdinar-Untung-Yuni-Sukowati.jpg?resize=640%2C385&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Budidaya buah melon belakangan ini tengah naik daun di Sragen, Jawa Tengah.
Pasalnya, buah melon kini tengah dikembangkan sebagai salah satu unsur dalam medongkrak pariwisata di Sragen dengan tajuk “Wisata Petik Buah Melon”.
Bukan hanya sembarang melon, karena yang dibudidayakan di Sragen merupakan melon kualitas premium.
Lokasi tersebut berada di Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe.
Banyak yang tidak mengira, bahwa buah Melon kualitas premium seperti melon sweet series D165 dan D25, ternyata dapat tumbuh subur hingga berbuah sangat manis di wilayah utara bengawan solo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Bahkan, Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati pernah melakukan panen perdana jenis melon sweet series D165 dan D25 Panen perdana tersebut.
Panen perdana dilakukan di Green House milik Ponpes Kyai Abdul Jalal, Baznas Kabupaten Sragen, Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe, Selasa (1/8/2023) lalu.
Panen melon perdana tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Sragen.
Tak hanya memanen, orang nomor satu di Sragen itu juga langsung mencoba hasil panennya tersebut dilahan green house seluas 200 meter persegi.
“Rasanya enak, manis, segar dan sehat tentunya karena ini melon organik jadi tidak pakai pupuk kimia,” ungkap Bupati usai mencoba buah melon hasil panennya.
Bupati Yuni menerangkan, green house itu akan dijadikan pengembangan budidaya pertanian yang ramah lingkungan.
Selain itu, diharapkan dengan adanya green house ini bisa menjadi program pesantren wirausaha dan berkembang melalui budidaya melon.
“Green house melon Ponpes Abdul Jalal ini adalah salah satu binaan Baznas Sragen dalam bidang pertanian. Juga hasil dari pertanian ini, zakat sebesar lima persen akan disetorkan ke Baznas Sragen,” kata Bupati Yuni.
Dijelaskan, sebelum di Daerah Kecamatan Kalijambe, green house melon juga sudah ada di Desa Brojol, Kecamatan Miri.
Ke depan, Program pesantren wirausaha seperti budidaya melon tersebut bisa bergulir dan berkembang terus ke daerah-daerah lain. Seperti Kecamatan Karangmalang dan Gondang.
Untuk menambah minat pengunjung di green house itu, Bupati mengajak masyarakat Sragen khususnya utara bengawan Solo untuk bisa menikmati sensasi petik buah melon dan membeli produk melon yang berkualitas.
“Yuk masyarakat Sragen, khususnya lor bengawan rasakan gimana serunya petik buah melon premium menyehatkan, makan dan bawa pulang langsung dari kebunnya jelas asli Sragen,” ajak Bupati.
Sementara untuk harga per kilogramnya Rp 25.000 dengan berat rata-rata maksimal 1,5 kg per melon.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengapresiasi perhatian Baznas Sragen yang telah mengembangkan ide kreatif untuk penyaluran dana ZIS. Sehingga berperan dalam pemberdayaan.
Dana ZIS yang disalurkan ini merupakan dana zakat, infaq yang dikonsolidasikan dari para ASN, Pegawai BUMD, P3K dan perangkat Desa yang dikelola oleh Baznas.
“Alhamdulillah, terimakasih Baznas. Baznas adalah satu Lembaga yang bisa diajak bekerjasama dengan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan,” lanjutnya.
Tidak lupa, Ia mengingatkan bagi pegawai yang belum menunaikan zakat, infaq dan sedekah, untuk menunaikan melalui Baznas.
“Untuk ASN, Pegawai BUMD ataupun PPPK serta perangkat desa yang belum, saya minta untuk segera menunaikan ZIS melalui Baznas, Karena dana zakat yang dikelola sangat membantu warga Sragen,” ujarnya.
Bupati juga berharap program ini dapat diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Sragen dan berkelanjutan. Selain itu bisa mengangkat derajat petani menjadi Muzaki dan menunaikan zakatnya. [*]