Beranda Edukasi Kesehatan Aman dan Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

Aman dan Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

Ilustrasi secangkir kopi. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak digemari banyak orang di dunia. Minuman ini mengandung kafein tertinggi.

Kopi biasa dikonsumsi oleh orang dewasa, lalu bagaimana jika anak-anak ingin minum kopi? Bolehkah?

Hingga kini belum ada standar resmi dari badan kesehatan tertentu untuk mengetahui mulai usia berapa anak boleh minum kopi. Namun, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi kopi, teh, soda, minuman olahraga, atau produk lain yang mengandung kafein untuk anak-anak di bawah 12 tahun, sementara remaja berusia antara 12 dan 18 tahun harus membatasi asupan mereka hingga kurang dari 100 miligram per hari atau kira-kira seukuran secangkir kopi.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan batas harian kafein berikut ini:

– Usia 4-6 tahun: 45 mg (sekitar setengah cangkir kopi)

– Usia 7-9 tahun: 62,5 mg

– Usia 10-12 tahun: 85 mg

– Remaja: 85-100 mg

Bagaimana kafein mempengaruhi anak-anak?

Mengutip hopkinsmedicine.org, kafein memiliki efek respons dosis. Karena ukuran tubuh anak-anak lebih kecil, maka pengaruhnya terhadap fungsi tubuh mereka pun lebih kecil. Anak-anak dan remaja juga masih dalam masa pertumbuhan dan dampak kafein terhadap sistem saraf dan sistem kardiovaskular mereka belum sepenuhnya diketahui.

Baca Juga :  Ini 7 Jenis Alpukat yang Populer di Dunia dan Karakteristiknya

Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan masalah seperti peningkatan kecemasan, peningkatan detak jantung dan tekanan darah, refluks asam, dan gangguan tidur. Terlalu banyak kafein berbahaya bagi anak-anak, dan dalam dosis yang sangat tinggi, bisa menjadi racun.

Dikutip dari Insider.com, anak-anak mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap efek negatif tertentu, termasuk:

1. Memburuknya fungsi kognitif

Pada anak usia 9-10 tahun, asupan kafein yang lebih banyak dapat berdampak negatif terhadap fungsi kognitif, yang berpotensi menyebabkan rendahnya pemahaman kosakata dan keterampilan membaca.

2. Mengonsumsi kalori kosong

Anak-anak yang rutin mengonsumsi minuman berkafein tinggi kalori, seperti kopi manis atau soda, mungkin mengonsumsi kalori kosong. Akibatnya, mereka mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk membangun tulang yang kuat.

Baca Juga :  Manis dan Segar, Ini Sederet Manfaat Buah Rambutan untuk Kesehatan

3. Ketergantungan

Ketergantungan pada kopi bisa saja terjadi. Anak-anak yang mengonsumsi banyak kafein mungkin mengalami gejala penarikan, seperti sakit kepala, energi rendah, atau mudah tersinggung, jika mereka tiba-tiba berhenti meminumnya.

4. Overdosis

Meskipun overdosis kafein jarang terjadi pada anak-anak, hal ini masih mungkin terjadi, dan anak-anak dengan penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi.

www.tempo.co