![IMG-20230906-WA0153](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2023/09/IMG-20230906-WA0153.jpg?resize=640%2C479&ssl=1)
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Meski kasus dugaan pelecehan di Ponpes KM Dusun Sangen, Desa Jatipuro, Kecamatan Jatipuro, Karanganyar, Jateng sedang heboh perihal dugaan pelecehan seksual lagi ramai, namun istri pemilik ponpes, Mistatun (40) bersikap sabar.
Bahkan Mistatun tetap yakin suaminya AB (43) tidak melakukan apa yang dituduhkan polisi kepada suaminya atas dasar laporan enam santrinya.
“Saya yakin tuduhan itu tidak pernah terjadi karena selama suami saya tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan perihal pelecehan seksual tersebut. Menurut Mistatun sejak lebih dari 10 tahun keberadaan ponpes tersebut belum pernah ada masalah apapun apalagi hingga mengarah tuduhan pelecehan seksual.
Bahkan, lanjut Mistatun meski berita penggrebegan Ponpes KM Selasa (5/9/2023) tersiar dipublik namun tidak mengganggu aktifitas ponpes. Santri tetap ngaji seperti biasanya.
Selain itu jelas Mistatun baktifitas sekolah formal juga tetap berjalan biasa yakni setiap pagi hingga siang sekolah di MTSN terdekat.
“Tidak ada masalah para santri masih ngaji seperti biasanya,” tandas Mistatun.
Dijelaskan Mistatun, saat penggrebegan itu dirinya tidak tahu, namun suaminya AB sempat berpamitan kepada dirinya bahwa sedang memenuhi panggilan polisi. Untuk itu Mistatun pun juga bersikap biasa saja.
“Sebagai istri saya bersama santri tetap doakan suami semoga segera selesai,” pungkas Mistatun
Sementara itu Camat Jatiipuro
Bambang Sriyono mengatakan masyarakat diminta obyektif perihal dugaan kasus tersebut karena sudah ditangani kepolisian.
“Yang penting tetap menjaga kondusifitas Kamtibmas bersama,” tandas Camat Bambang Sriyono.
Adapun intuk keluarga Camat menyarankan agar tabah tawakal sabar dan terus mendoakan agar masalah segera selesai.
Sebagai informasi Sebagai informasi warga Desa Jatipuro heboh adanya dugaan pelecehan seksual di Ponpes KM. Bahkan Selasa (5/9/2023) sore sekira pukul 16.00 polisi menggerebek ponpes tersebut dan mengamankan terduga pelaku menyusul adanya laporan resmi 6 wali santri yang diduga anaknya menjadi korban pelecehan seksual tersebut.
Ponpes KM tersebut berdiri sekitar 10 tahun lalu yang mana antara bangunan rumah tinggal pimpinan dengan ponpes masih menyatu. Jumlah santri sekitar 47 orang terdiri dari santri asal Kabupaten Karanganyar, Wonogiri dan Sukoharjo.
Pondok ini hanya untuk mengaji diluar jam sekolah. Semua santri menginap di ponpes tersebut. Beni Indra