SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Siapa yang tak mengenal sekolah menengah kejuruan (SMK), kali ini ada sekolah yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan serta otomotif memiliki perkembangan yang sangat pesat, perkembangan yang sangat pesat yakni di sektor pertanian.
Dari sektor pertanian ini khususnya pengembangan berbagai jenis buah sudah sangat menjanjikan dan menjadi pemasukan sekolah.
Sekolah tersebut bernama SMK Negeri 1 Kedawung yang sudah jelas mempunyai keunggulan dalam hasil pertanian.
Bahkan sekolah ini menjadi sekolah percontohan dan menjadi pusat belajar dan pengembangan hasil bumi.
Namun dipastikan pemasukan dari hasil kebun digunakan untuk kepentingan sekolah.
Sekolah dengan luas lahan sekitar 20 hektar ini punya potensi besar untuk penghasilan mandiri.
Pada JOGLOSEMARNEWS.COM kepala sekolah SMKN 1 Kedawung Sragen, Budi Isnanik mengatakan bahwa hasil kebun dari SMK cukup beragam.
Seperti dari sektor hasil buah-buahan Klengkeng, Jambu kristal, hasil perikanan, peternakan dan lainnya cukup melimpah. Namun pendapatan dari kebun masuk hasil usaha mandiri.
“Iya benar, untuk pemasukan dari hasil penjualan seperti kelengkeng dan sebagainya masuk juga dalam pemeriksaan Inspektorat dan BPK, kita sudah diperiksa dan tidak ada masalah kok, Jadi misalnya kita jual jambu, itu menjadi hasil usaha mandiri,” kata Budi Isnanik, Selasa (5/9/2023) kemarin.
Dia menyampaikan hasil kebun tidak serta merta menjadi keuntungan pribadi. Melainkan jadi pendapatan untuk kepentingan sekolah melalui hasil usaha mandiri.
Berbeda dengan SMA, untuk SMK justru didorong untuk mampu memiliki penghasilan dari usaha mandiri.
“Kita bisa mandiri, juga sudah diperiksa. Selain itu tidak semua sekolah bisa mewujudkan usaha mandiri,” jelasnya.
Budi juga menyampaikan untuk usaha mandiri sudah berjalan 2 tahun terakhir.
Selain itu semua keuntungan dikembalikan ke sekolah dan dilaporkan. Ditambah lagi juga digunakan untuk kebutuhan sekolah seperti penggunaan listrik dan air.
Lantaran sekolah pertanian membutuhkan banyak air.
”Hasilnya sebagian dikembalikan dan dikelola lagi. Kalau SMK memang didorong untuk praktek,” bebernya.
Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan sejumlah desa untuk membantu budidaya tanaman buah.
Seperti di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Desa kaliwedi Kecamatan Gondang dan desa Bendungan, Kecamatan Kedawung.
”Jadi sudah bekerjasama dengan desa sejak 2021, kalau misalnya ada desa mau bekerjasama kita persilahkan.
Namun SMK dituntut usaha mandiri. Jadi tidak gratis, dari kita tidak bisa langsung, perlu pengajuan,”ujarnya.
Tidak hanya ini, SMKN 1 Kedawung Sragen saat ini juga mulai menggarap sektor peternakan, yakni produksi telur ayam organik dan hasilnya cukup menjanjikan dan sangat diminati masyarakat luas.
Dwi Prihatin (26) warga Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen salah satu pengunjung peternakan telor ayam organik SMK Negeri 1 Kedawung menyampaikan bahwa telur organik produksi SMK Kedawung sangat beda dengan telor telor yang dijual di warung-warung dan rasanya enak.
“Rasanya beda dengan telur telur yang dijual di warung warung, telor ini tidak amis dan rasanya lebih enak, anak saya sangat menyukai telor organik ini,” jelasnya.
Huri Yanto