![IMG-20230929-WA0076](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2023/09/IMG-20230929-WA0076.jpg?resize=640%2C295&ssl=1)
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menekankan Indonesia bukan hanya milik satu agama saja. Untuk itu, tidak boleh ada batasan kepada umat tertentu dalam menjalankan ajaran kepercayaannya.
Hal itu dilontarkannya dalam sambutan acara Doa Bersama Untuk Bangsa Wahana Negara Raharja (WNR) yang digelar Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) di Hotel Alila Solo, Jumat (29/9/2023).
“Indonesia bukan hanya milik satu kelompok, bukan hanya milik suatu agama saja. Indonesia ini juga milik umat Budha. Tidak usah takut mengklaim Indonesia negeri yang dimiliki umat Budha,” ujarnya.
Yaqut menambahkan, Indonesia merupakan smtata negara terdiri dari banyak hal beragam baik suku, agama, maupun bahasa. Entitas keberagaman tersebut bernama Indonesia, lanjutnya.
“Umat Budha juga ikut berjuang memerdekakan negeri. Jenderal Gatot Subroto beragama Budha. Dalam hal ini kontribusi umat Budha tidak perlu dipertanyakan bagi negeri ini. Oleh karena itu, jika ada pihak yang ingin mengganggu keragaman dengan menafikkan apa yang sudah dikontribusikan oleh umat-umat beragama di Indonesia, berarti dia ingin merusak Indonesia,” imbuhnya.
Yaqut menuturkan, siapapun yang ingin merusak Indonesia wajib dilawan.
“Kita sebagai warga negara, kita sebagai umat beragama, kita yang memiliki saham atas negeri ini harus sama-sama bergandengan tangan melawan mereka. Karena semua semua agama memegang saham maka wajar kita minta deviden suatu saat, deviden yang kita dapatkan tentu beragam. Ini deviden yang jelas, kita berhak menuntut itu. Jadi kalau nanti saudara umat Buddha mengalami kesulitan, gangguan dalam melaksanakan ibadah tidak boleh diam. Hak bapak ibu sekalian untuk bisa beribadah sesuai agamanya. Kalau diganggu jangan mau,” pungkasnya. Prihatsari