Beranda Daerah Boyolali Pengguna Jalan Bangak-Simo Keluhkan Laju Truk Pengangkut Tanah Beriringan, Jadi Sulit Menyalip

Pengguna Jalan Bangak-Simo Keluhkan Laju Truk Pengangkut Tanah Beriringan, Jadi Sulit Menyalip

Sebuah truk dump pengangkut tanah uruk sedang melintas di jalan Bangak-Simo. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebagian besar pengguna jalan Bangak-Simo mengeluhkan ramainya lalu lalang truk dump pengangkut tanah uruk. Setiap hari ratusan truk dump melintas dari beberapa lokasi penambangan galian C di wilayah Kecamatan Sambi dan Simo.

Praktis pemotor dan pengguna jalan lainnya harus waspada. Mereka kesulitan jika akan mendahului atau menyalip truk- truk tersebut. Belum lagi, truk- truk itu berjalan merayap beriringan karena membawa muatan.

Padahal, mayoritas pengguna jalan saat pagi hari adalah anak sekolah dan karyawan. Mereka biasanya berangkat buru- buru karena mengejar waktu. Sering mereka terlambat sampai sekolah.

Yatno, salah satu warga Sambi mengakui sering trelambat masuk kerja. Sebenarnya dia tak mempermasalahkan lalu lalang kendaraan besar di Jalan Bangak- Simo. Dia hanya meminta pengertian pihak pengusaha penambangan agar tak beroperasi di jam-jam sibuk.

“Mbok ya operasional dilakukan setelah pukul 08.00. Kan pukul 06.00 -08.00 itu jam-jam anak sekolah dan karyawan pabrik berangkat,” ujarnya, Selasa (26/9/2023).

Baca Juga :  Terkait Pencopotannya Selaku Kepala Dispermasdes, Yulius Nilai Tidak Adil

Mereka ini terbatas oleh waktu masuk sekolah atau kerja. Waktu akan habis di jalan jika harus terus menerus mengekor laju truk dump. Sedangkan untuk mendahului juga sulit karena jalur dariarah berlawanan juga ramai kendaraan.

“Belum lagi debu yang beterbangan dari truk dump. Itu kan truk dari penambangan, pasti berdebu. Kasihan pengguna jalan lainnya,” katanya.

Terpisah, Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M Herdi Pratama mengaku sudah mendengar keluhan warga itu. Untuk itu, pihaknya berjanji akan menyampaikan keluhan pengguna jalan kepada pengelola penambangan.

Pihaknya juga menyarankan agar operasional truk dilakukan setelah jam 8 pagi. Kemudian, laju antar truk diberi jarak dan tidak beriringan. Sehingga bisa memberi ruang bagi pengguna jalan lain yang akan mendahului.

Baca Juga :  Kepala Dispermasdes Boyolali Dicopot, Ada Apa?

Diakui, proyek strategis nasional (PSN) tetap harus berjalan baik. Namun disisi lain, masyarakat jangan sampai dirugikan. Untuk itu, pihaknya memberi saran kepada penambang dan sopir truk dump.

“Intinya, semua harus saling menghargai,” tegasnya. Waskita