KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Praktik bullying yang dilakukan terhadap anak, akan menyebabkan luka psikologis yang mendalam, dan bisa merusak masa depan anak.
Diakui atau tidak, fenomena bullying sempat marak terjadi di masyarakat beberapa waktu belakangan ini. Praktik bullying tersebut dapat terjadi baik melalui perkataan maupun perbuatan.
Ada kalanya, tindakan perundungan tersebut dilakukan secara sengaja oleh teman sebaya. Namun, tidak menutup kemungkinan, hal itu dilakukan oleh seorang anak, tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukan tersebut merupakan tindakan bullying.
Melihat betapa pentingya pencegahan bullying tersebut bagi masa depan anak-anak, maka mahasiswa KKN Kelompok 64 UNS Surakarta menggelar kegiatan sosialisasi “Anti Bullying” di SD Negeri 02 Pendem, Mojogedang, Karanganyar, Senin (31/7/2023) pagi.
Melalui rilisnya ke Joglosemarnews, Ketua KKN Kelompok 64 UNS, Oktafiyana menjelaskan, sosialisasi “Anti Bullying” tesebut dilakukan dalam rangka menumbuhkan kepekaan dan bersama-sama mencegah fenomena bullying di lingkungan sekolah.
Melalui sosialisasi tersebut, jelas Oktafiyana anak-anak dikenalkan kepada istilah bullying, agar mereka menyadari sejak dini akan dampak buruk dari bullying, dan menyadari perbuatan tersebut tidak baik.
Selain itu, kepada anak-anak juga diberikan informasi mengenai apa hal yang harus mereka lakukan ketika menerima perundungan atau melihat orang lain sedang mengalami bullying dari orang lain.
“Kami berharap ini menjadi permulaan bagi anak-anak untuk turut serta menciptakan lingkungan pertemanan yang sehat sejak dini,” papar Kepala Sekolah SDN 02 Pendem.
Dalam kesempatan tersebut, anak-anak diberi pemahaman bahwa bullying adalah perbuatan yang secara sengaja dilakukan oleh seseorang, dimana ia menyakiti orang lain yang dianggap lebih lemah olehnya.
Perbuatan tersebut dapat berupa perundungan secara fisik seperti menarik rambut orang lain, kemudian perundungan secara verbal misalnya melalui ejekan.
Ada juga bullying sosial seperti menyebarkan gosip, dan bullying siber atau cyber bullying seperti menyebarkan foto aib seseorang. Adapun pelaksanaan sosialisasi tersebut menggunakan proyektor untuk menarik perhatian anak-anak. Animasi video dan ice breaking yang dilakukan tim mahasiswa KKN 64 tersebut terbukti mampu membuat anak-anak merasa gembira selama sosialisasi berlangsung.
“Menghadapi anak-anak, kita memang harus menyesusikan dengan usia mereka, jadi tidak melulu ceramah, melainkan anak harus dirangsang untuk aktif,” ujar Izza selaku pemberi materi.
Pada akhir sesi sosialisasi, dilakukan sesi tanya jawab terkait materi yang diberikan sebelumnya. Dan tanpa disangka-sangka, reaksi anak-anak sangat luar biasa.
Anak-anak saling berebutan untuk bertanya. Ada salah sorang anak yang bertanya:
“Kak, apakah memanggil teman dengan nama orang tuanya merupakan tindakan bullying?”
Tim mahasiswa KKN pun semakin antusias memberikan jawaban kepada anak-anak, dan memberikan contoh-contoh tindakan bullying lainnya, hingga anak-anak benar-benar merasa terpuaskan.
Kepala Sekolah SD Negeri 02 Pendem, Mojogedang, Sri Rejeki, S.Pd.SD memberikan apresiasi dan mendukung penuh terhadap kegiatan mahasiswa KKN kelompok 64 UNS tersebut.
Paparan dari mahasiswa KKN tersebut, menurut beberapa petugas sekolah telah membuka wawasan baru bagi seluruh civitas sekolah, sehingga ke depan dapat menghindarkan dari tindakan bullying yang merugikan masa depan anak.
Untuk diketahui, KKN Kelompok 64 UNS terdiri dari 9 orang personel, yang masing-masing adalah Gusti Faza Aliya, Meika Sisnanda , Athiyah Nurul Izza Rosyada, Ahnaf Ravi Aldifa, Oktafiyana, Hasna Azahrani Maulidina, Clara Ammelia Sucahyo, Muhamad Sandya Rafiyatna dan Theoresia Hotmaida Taruli Manurung .
Adapun bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah Eksa Rusdiyana, S.P., M.Sc [Redaksi]