Beranda Umum Nasional 2 Jam Bertemu dengan Jusuf Kalla, Puan: Ini Bukan Silaturahmi Ecek-ecek Jelang...

2 Jam Bertemu dengan Jusuf Kalla, Puan: Ini Bukan Silaturahmi Ecek-ecek Jelang Pemilu

silaturahmi Puan ke Jusuf Kalla
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla dan Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan silaturahmi di kediaman Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya VI, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Ketua DPP PDIP, Puan Maharani kembali melanjutkan safarinya. Jika sebelumnya bertemu dengan Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru, Kaesang Pangarep, giliran ia menemui politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla untuk melakukan silaturahmi, Rabu (4/10/2023).

Pertemuan itu dilakukan di kediaman Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 itu di Jalan Brawijaya VI, Jakarta Selatan.

Hadir mendampingi Puan, Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol (Purn) Syafruddin dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah.

Puan Maharani menyatakan kedatangannya ke kediaman Jusuf Kalla sebagai bentuk silaturahmi kepada tokoh senior di dunia perpolitikan Indonesia.

Dia menyatakan, meskipun mereka memiliki pandangan yang berbeda, tetap saja harus menghargai senior seperti Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla merupakan tokoh politik senior Indonesia. Dia pernah menjadi wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009 dan Joko Widodo pada periode 2014-2019.

JK bernaung di bawah Partai Golkar yang saat ini bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Pertemuan antara kedua politisi ini berlangsung mulai sekitar pukul 11.30 hingga pukul 14.30 WIB. Sebelum Jusuf Kalla, Puan diketahui telah bersafari ke tokoh-tokoh lainnya seperti Luhut Binsar Panjaitan, dan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Situasi Ekonomi

Baca Juga :  Bagikan Sembako di Kampung Melayu, Gibran Banjir Kritik dan Sindiran dari Pengamat. Ini Kata Cak Imin, Mantan Rival di Pilpres yang Kini jadi Anak Buah Gibran

Puan mengatakan dalam pertemuan selama dua jam itu, ia meminta masukan tentang situasi ekonomi di tahun politik.

“Datang ke sini meminta pandangan dan pendapat tentang situasi terkini,” kata Puan kepada wartawan usai pertemuan itu.

Menurut dia, Kalla meminta agar pemerintah memperhatikan situasi ekonomi di tahun politik seperti ini. Hal yang sudah baik, kata Puan, tetapi Indonesia harus bersatu dan pembangunan yang ada tetap berjalan.

“Boleh berbeda pandangan, namun yang terpenting adalah Indonesia bersatu dan pembangunan yang ada tetap berjalan,” kata Puan.

Selain itu, Puan menyatakan bahwa Jusuf Kalla berpesan agar hal baik yang sudah terjadi, jangan sampai rusak hanya karena ada Pemilu 2024.

Pesta demokrasi lima tahunan ini, ujar dia juga jangan sampai berdampak tidak baik bagi bangsa dan negara.

“Masukan-masukan ini diselingi guyonan dan makanan yang membuat suasana itu sangat hangat,” kata Puan.

Puan juga mengaku datang ke kediaman JK untuk menyampaikan salam dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Ibu menyampaikan bahwa nanti secepatnya akan dikirim rendang ayam kesukaan Ibu saya yang selalu dimasak Ibu JK, itu. Supaya sehat selalu, silaturahmi ini bukan hanya silaturahmi ecek-ecek atau basa-basi jelang Pemilu, enggak ini silaturahmi keluarga,” tuturnya.

Jusuf Kalla mengatakan, Pilpres 2024 kemungkinan terbesar akan dilakukan dalam dua putaran. Dengan tiga poros dalam pemilu saat ini, kata Jusuf Kalla, sulit untuk dilakukan dengan satu putaran.

Baca Juga :  Buruh Apresiasi Kenaikan UMP 2025, KSPI: Presiden Prabowo Sensitif terhadap Kesejahteraan Pekerja

Dalam satu putaran, kata Jusuf Kalla, satu pasangan minimal harus mendapatkan 85 juta suara. Menurutnya, dari 165-170 juta pemilih, satu pasangan dinilai sulit untuk mendapatkan 85 juta.

“Agak berat, walau tetap ada kemungkinan. Kemungkinan yang terbesar dua putaran,” kata Jusuf Kalla usai bertemu Puan Maharani, di rumahnya.

Jusuf Kalla mengatakan semua calon presiden di Pemilu 2024 memiliki kesempatan memenangkan Pilpres 2024. Ganjar Pranowo, Prabowo dan Anies, kata dia, semua memiliki kesempatan.

“Tergantung kalian yang milih mana baiknya,” kata Jusuf Kalla.

www.tempo.co