Beranda Daerah Boyolali Awas, Serangan Hama Sundep dan Neck Blast Ancam Tanaman Padi di Boyolali

Awas, Serangan Hama Sundep dan Neck Blast Ancam Tanaman Padi di Boyolali

petani sedang menyemprotkan pestisida ke area tanaman padi. Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€” Ditengah kemarau panjang yang berdampak menurunnya luasan tanam, sebagian lahan padi pun terserang hama. Ya, setidaknya 73 hektare lahan pertanian di Boyolali terserang hama.

โ€œSebaran kedua hama itu mencakup wilayah Kecamatan Banyudono, Sawit dan Sambi,โ€ ujar Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinpertan Boyolali, Toni.

Ditemui wartawan, Rabu (18/10/2023), dia mengatakan ada dua jenis hama tanaman padi dimusim kemarau yang perlu diwaspadai. Pertama, hama penggerek batang atau sundep dan kedua, hama neck blast.

โ€œSaat ini 71 hektare lahan terserang hama penggerek batang. Kami melakukan gerakan pengendalian hama tersebut di luasan lahan hingga 100 hektare,โ€ ujarnya.

Serangan hama penggerek batang menyebar di Kecamatan Banyudono dengan temuan 54 hektare. Kemudian di Kecamatan Sawit serangan mencapai delapan hektare. Kemudian di beberapa kecamatan lain hanya beberapa spot saja.

Pengendalian hama menyasar lahan yang belum terkena serangan dan yang sudah terkena serangan. Gerakan pengendalian hama penggerek batang dilakukan dengan penyemprotan pestisida hayati dan aman. Di sisi lain, dia meminta petani agar waspada.

โ€œKarena di musim kemarau ini memang hama melonjak.โ€ katanya.

Untuk itu, petabi harus mewaspadai tanaman padi umur 30 โ€“ 40 hari ke bawah. Petani harus melakukan pengamatan dini. Apakah di bawah daun padi ada kelompok telur penggerek batang, atau ada terbangan ngengat penggerek batang.

โ€œPetani bisa mengamati bawah lampu desa, kalau ada, seminggu kemudian akan muncul penggerek batang.โ€

Ditambahkan, telur sundep biasanya berada dimulai daun, berukurann kecil dan terbungkus seperti kapas. Petani bisa mengendalikannya dengan menekan telur-telur itu. Karena satu kelompok telur bisa 150-200 telur sundep.

โ€œOtomatis sudah bisa menyelamatkan 200 batang padi,โ€ katanya.

Sebenarnya, lanjut dia, pembasmian dengan pestisida pada telur sundep tidak efektif. Paling efektif justru dengan pengendalian manual. Kesalahan petani, tidak dilakukan pengamatan manual. Dan pada umur 20-25 hari, sudah jadi ulat dan mneyerang batang padi.

โ€œDan itu baru sadar. Sebenarnya bisa tumbuh tunas baru. Tapi kalau sudah umur 60 -70 hari muncul penggerek akan mengurangi hasil produksi,โ€ katanya.

Selain penggerek batang, petani di wilayah Sambi juga dihadapkan dengan hama neck blast atau potong leher. Disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Jamur itu membuat batang malai patah. Sehingga nutrisi tidak sampai ke malai dan biji padi kosong.

โ€œMemang baru 2 hektare saja, namun tetap harus diwaspadai,โ€ katanya. Waskita