Beranda Daerah Karanganyar Cegah Potensi Pelajar  Bunuh Diri, SMPN 2 Tasikmadu Deklarasikan Anti Bullying

Cegah Potensi Pelajar  Bunuh Diri, SMPN 2 Tasikmadu Deklarasikan Anti Bullying

Deklarasi anti  bullying  yang digelar di SMPN 2 Karanganyar, Kamis (12/10/2023) / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Ratusan siswa SMPN 2 Tasikmadu, Karanganyar, Jateng melakukan  deklarasi anti bullying di halaman sekolah setempat,  Kamis (12/10/2023).

Deklarasi tersebut ditujukan sebagai edukasi terhadap maraknya kasus bunuh diri pelajar dan mahasiswa gegara efek perlakuan bullying.

Deklarasi tersebut digelar dengan menggandeng SatBinmas Polres Karanganyar sebagai lembaga yang berkaitan langsung dengan  penanganan hukum terhadap aksi bullying sekaligus sebagai pembicara pada kegiatan tersebut.

Kepala  SMPN 2 Tasikmadu Sri Yuniati MPd mengatakan deklarasi tersebut selain merupakan edukasi juga untuk memotivasi peserta didik untuk tidak melakukan bullying di manapun,  termasuk di lingkungan sekolah sendiri.

“Perilaku bullying membawa efek panjang traumatis terhadap korban maka kami berkomitmen untuk menumbuhkan sikap anti bullying sedari dini,” ungkap Kasek Sri Yuniati MPd kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Sri Yuniati menjelaskan, selain diberikan edukasi bullying juga diberikan wawasan perihal bahaya narkoba, kekerasan dan perkelahian pelajar. Termasuk juga diberikan pengetahuan tentang bahaya penyebaran berita Hoax yang mana sangat rentan terhadap pelajar mengingat pelajar sekarang tidak lepas dari handphone (HP).

Baca Juga :  Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Petani Lebih Inovatif untuk Tingkatkan Penghasilan

“Harapan kami deklarasi anti bullying benar-benar jadi pegangan pelajar dan sekaligus bisa menularkan wawasan kepada lingkungan keluarganya jugalingkungan sekitar,” pungkas Sri Yuniati.

Sementara itu SatBinmas  Polres Karanganyar Ipda Ngadirin SH mengatakan sekolah harus terbebas dari perilaku bullying, perundungan, narkoba dan kekerasan.

” Anak-anak  ini diharapkan fokus belajar untuk mencapai cita-cita di masa depan sehingga sedini mungkin dijauhkan dari perilaku buruk tersebut,” ungkap  Ipda Ngadirin.

Sedangkan Bripka Agus Wibowo SH selaku  penyaji  materi sosialisasi menjelaskam model tindakan bullying yang dilakukan di sekolah antara lain bullying verbal, bullying fisik, bullying sosial dan cuber buliying.  Beni Indra

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.