BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Warga di kawasan lereng Gunung Merapi, Kecamatan Tamansari, Boyolali masih terus melakukan penangkapan monyet ekor panjang (MEP). Penangkapan dilakukan dengan memasang jebakan.
Jebakan dipasang baik pinggir ladang maupun pemukiman. Pasalnya, kawanan monyet kini semakin berani, bahkan masuk ke rumah warga. Jika pintu atau jendela tidak ditutup, maka monyet masuk dan mencuri makanan.
“Bahkan, genteng juga dirusak,” ujar Purwadi, warga Dukuh Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Selasa (10/10/2023).
Tanaman pertanian warga di dukuh paling atas di Desa Sudimoro ini selalu diserang monyet saat mulai berbuah. Apalagi di musim kemarau sekarang ini, tingkat serangan semakin parah hingga masuk ke rumah-rumah warga.
Merasa kesal, warga pun berusaha menangkap monyet dengan jebakan. Upaya warga pun membuahkan hasil. Dalam beberapa hari terakhir, mereka berhasil menangkap lima ekor monyet. Monyet itu lalu diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali.
“Kami memasang jebakan untuk mengurangi populasi monyet. Lumayan sekali, cukup banyak monyet yang tertangkap. Yang tertangkap itu monyet ukuran besar.”
Dalam satu bulan terakhir, warga Dukuh Sudimoro telah berhasil menangkap 10 ekor monyet. Monyet-monyet tersebut kemudian ditampung di kandang yang telah disiapkan, di rumah Sugino, warga Dukuh Kembang Rowo, Desa Sangup.
Kades Sangup, Triyono, juga mengungkapkan keluhan senada. Serangan monyet ekor panjang sangat mengganggu warga. Merusak tanaman pertanian warga. Kini warga Desa Sangup hanya bisa menanam tembakau dan cabai.
“Tanaman lain nggak berani, pasti dihabiskan kawanan monyet,” jelasnya
Warga lalu membuat jebakan untuk menangkapi kawanan monyet. Harapannya, populasi monyet berkurang yang selanjutnya, tingkat serangan monyet bisa berkurang. Selama satu bulan terakhir sudah ada 46 ekor yang tertangkap.
”Hari ini, kami serahkan lagi lima ekor monyet ke BKSDA,” katanya. Waskita
