BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pasca ekskavasi tahap III tahun lalu, kini Pemkab Boyolali melanjutkan kegiatan ekskavasi tahap IV situs Candi Watugenuk di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo. Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung selama satu bulan.
“Untuk kegiatan ekskavasi tahap IV ini dianggarkan dana Rp 200 juta,” ujar Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Eko Sumardiyanto, Senin (23/10/2023).
Dijelaskan, kegiatan ekskavasi sudah dimulai pada tanggal 16 Oktober lalu. Kegiatan ini berupa pengupasan tanah di kawasan situs. Untuk memudahkan pengupasan tanah, maka pihaknya menggunakan begu mini.
“Namun demikian, operator diminta berhati- hati agar tidak merusak situs. Utamanya batu candi yang tertutup tanah, jadi memang harus dilakukan dengan sangat hati- hati,” katanya.
Menurut Eko, kegiatan ini juga melibatkan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng- DIY. Pihaknya mengaku tetap koordinasi ke sana agar kegiatan berjalan lancar.
“Mengingat lembaga tersebut yang berwenang mengawasi dan melestarikan bangunan cagar budaya,” katanya.
Disinggung temuan penting di lokasi, pihaknya menyebut adanya temuan batu kemuncak dan lingga patok. Temuan- temuan tersebut untuk sementara dititipkan ke warga terdekat yang memiliki kepedulian terhadap benda cagar budaya.
Dari pantauan di lapangan, terlihat sebuah begu mini mengupas tanah di sekeliling situs. Dengan hati- hati, operator mengorek lapisan tanah. Jika mengenai batu, maka operator akan mengorek batu tersebut.
Jika batu tersebut merupakan bagian bangunan candi, maka pengupasan selanjutnya dilakukan secara manual. Ada tiga pekerja yang sibuk membersihkan lapisan tanah menggunakan cangkul. Batu yang ditemukan kemudian dikumpulkan.
Di lokasi juga ada tulisan yang menjelaskan proses ekskavasi yang sudah dilakukan Disdikbud Boyolali. Disebutkan, situs candi Watugenuk berada di gumuk atau bukit kecil setinggi 1,5 meter dan luas 1.200 meter persegi.
Juga ada tulisan kegiatan ekskavasi I tahun 2016 untuk memetakan struktur candi utama. Kemudian ekskavasi II 2021 berhasil menemukan tiga candi perwara. Dalamn ekskavasi III 2022, berhasil ditemukan sebuah prasasti. Waskita