JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin terungkap.
Penyerahan uang tersebut, diduga dilakukan lewat tiga kali penyerahan uang dari rencana empat kali.
Salah satu penyerahan uang disebutkan dilakukan di sebuah rumah di kompleks belakang Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Fakta tersebut terungkap dari catatan kronologi yang dibuat sopir Menteri Syahrul, Heri, yang diperoleh TEMPO dari orang dekat SYL.
Adapun Heri bersama dengan ajudan sang menteri, Panji Harjanto telah memberikan keterangannya kepada penyidik Polda Metro Jaya pada 28 Agustus 2023.
Dalam kronologi versinya, Heri mengaku dihubungi oleh Panji untuk menemui Irwan di rumahnya yang berlokasi di belakang Kantor Walikota, Jakarta Selatan.
Belakangan diketahui Irwan adalah Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Irwan Anwar, yang juga suami keponakan Syahrul.
Sebelum menuju ke rumah Irwan, Heri menuturkan dalam catatannya, ia diminta datang ke rumah dinas Menteri Syahrul untuk mengambil amplop berisi uang senilai satu miliar dolar Singapura. Amplop tersebut yang diminta untuk diberikan kepada Irwan.
Kemudian, dia tiba di rumah Irwan pukul 23.00 WIB tetapi empunya rumah masih dalam perjalanan darat dari Semarang dan baru sampai pukul 03.00 WIB. Saat itu juga, kata Heri, amplop berisi uang itu diserahkan.
“Irwan menyampaikan ke saya, dia akan menghadap Firli besoknya,” ujar dia dalam catatan kronologinya.
Perintah Heri ke rumah Kombes Irwan Anwar menyerahkan uang itu terjadi pada Oktober 2022. Dalam catatan yang sama, itu adalah penyerahan uang yang kedua setelah yang pertama dilakukan langsung Syahrul Yasin Limpo, diantar Irwan, di rumah Firli Bahuri pada akhir Juni 2022.
Mundur lagi dari itu, Irwan disebutkan Heri yang menghubungi bosnya, menginformasikan bahwa Ketua KPK akan mengirimkan tim untuk menyelidiki beberapa masalah di lingkup Kementerian Pertanian.
Setelah menyampaikan informasi tersebut, Irwan mengatur jadwal pertemuan antara SYL dengan Firli.
Adapun penyerahan uang yang ketiga dilakukan setelah Menteri Syahrul menemui Firli di pinggir lapangan bulu tangkir di sebuah GOR di Mangga Besar, Jakarta Barat, pada Desember 2022.
Di lokasi ini, menurut Heri, penyerahan uang dalam tas dilakukan Panji ke ajudan Firli.
“Beberapa kali sudah diantar (uang yang diminta). Dan yang terakhir belum bisa dipenuhi, akhirnya (Syahrul Yasin Limpo) jadi tersangka,” kata Heri.
Belum ada pernyataan dari Kombes Irwan Anwar seputar namanya yang muncul dalam dugaan pemerasan di atas.
Begitu juga dari Polda Metro Jaya, belum diungkap hasil pemeriksaan yang sudah dilakukannya terhadap Irwan pada Rabu.
Adapun Firli Bahuri telah sejak awal dugaan ini mencuat telah memberikan bantahannnya akan adanya pemerasan oleh pimpinan KPK dan menerima uang yang dimaksud.