SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena kekeringan berkepanjangan saat ini berdampak luas. Terutama dengan banyaknya kejadian kebakaran hutan dan lahan termasuk di kawasan Soloraya.
Pakar Lingkungan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Prabang Setyono menyebutkan, kondisi saat ini telah masuk dalam masa emergency.
Karenanya, dibutuhkan protokol agar masyarakat mampu bertahan melewati kekeringan berkepanjangan dampak Elnino kali ini.
“Saya usul, ini sudah emergency. Harus segera dibuat protokol. Kita ndak punya protokol perubahan iklim lho. Seandainya protokolnya ada dan jelas, akan termitigasi. Saya kira akan teratasi secara signifikan seperti covid-19 lalu,” ujarnya, Selasa (10/10/2023).
Prabang menuturkan, fenomena panas ekstrem yang memicu terjadinya kebakaran dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu adanya oksigen, bahan dan fokus api.
Dalam hal ini, manusia berperan pada bahan yakni penciptaan bahan yang mudah terbakar seperti sampah dan lainnya.
“Kalau Elnino ini di fokus api. Karena panas terik maka semakin memicu terjadi kebakaran. Kalau oksogen yang dibawa angin kan tidak bisa ke mana-mana. Kalau panas terik bertemu sampah kering mudah terbakar, dan oksigen maka klop, bisa terjadi kebakaran,” bebernya.
Terkait itu, Prabang menyarankan agar pemerintah segera membuat protokol sebagai langkah pencegahan. Dia mengklaim fenomena seperti saat ini tidak hanya akan terjadi tahun ini saja.
“Tahun depan bisa saja lebih parah karena perubahan iklim yang terjadi. Maka pemerintah sebaiknya segera membuat protokol. Bagaimana protokol untuk perranian, protokol untuk pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) dan lainnya,” tukasnya. Prihatsari