BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Merbabu makin meluas. Bahkan, kebakaran yang awalnya terjadi di wilayah Getasan, Semarang, kini sudah merembet ke wilayah Boyolali.
Warga pun semakin was- was. Apalagi, kebakaran tersebut juga mengakibatkan rusaknya jaringan pipa air bersih milik warga. Seperti terjadi di wilayah Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari rusak. Sehingga, 1.200 jiwa warga desa tersebut krisis air bersih.
“Ya, ada beberapa aliran pipa air bersih milik warga ikut terbakar sehingga aliran aur macet,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman, Minggu (29/10/2023).
Akibatnya, warga saat ini mengalami krisis air bersih. Mereka pun mengajukan bantuan droping air bersih ke Pemkab Boyolali. Berdasarkan informasi dari Pemdes Jlarem, ada tujuh RT yang mengalami kekurangan air bersih.
“Bahkan, sekarang ini sudah bertambah lagi. Total ada 1.200-an jiwa yang terdampak,” katanya.
Untuk meringankan beban warga, maka pihaknya pagi tadi telah melakukan droping air bersih ke Desa Jlarem. Droping tersebut dilakukan bersama dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Ampera Boyolali. Total hari ini ada 13 tangki air bersih yang diperbantukan kepada warga.
“Dari BPBD 6 tangki, PUDAM 6 tangki terus dari RSUD Pandan Arang juga siap satu tangki,” ujarnya
Tak hanya bantuan air bersih, pihaknya juga sudah melakukan droping logistik untuk kegiatan pemadaman Karhutla. Warga juga ada yang naik untuk mengamankan pipa-pipa air bersih di lereng Merbabu yang belum terbakar sekaligus memantau kondisi titik api.
“Namun hingga saat ini belum ada evakuasi warga lereng Merbabu di wilayah Boyolali. Kami berharap mudah- mudahan kebakaran hutan kawasan Merbabu dapat segera dikendalikan,” katanya.
Sementara dari pantauan, kebakaran hutan Gunung Merbabu juga bisa dilihat warga di sejumlah wilayah Kabupaten Boyolali. Seperti terlihat oleh warga Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono pada Sabtu (28/10/2023) malam. Dari kejauhanm terlihat lereng Merbabu membara. Waskita