BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kemarau panjang ternyata berdampak signifikan terhadap kasus kebakaran. Bagaimana tidak, dari kurun Januari–Agustus lalu, total ada 75 kasus kebakaran di Boyolali.
Adapun rinciannya adalah, Januari ada 8 kejadian, Februari 1 kejadian, Maret 3 kejadian, April 5 kejadian, Mei 3 kejadian, Juni 8 kejadian. Kemudian naik signifikan pada Juli dengan 29 kejadian dan Agustus 18 kejadian.
“Kemudian pada minggu pertama September ini sudah ada 20 kejadian. Jadi, tiap hari ada 3- 4 kasus kebakaran,” ujar Kepala Satpol PP Boyolali, Sunarno pada Senin (9/10/2023).
Obyek yang terbakar terdiri, kebakaran lahan ada 27 kejadian, rumah 32 kejadian, gudang 10 kejadian, pabrik dua kejadian. Kebakaran mobil satu kejadian, bus dua kejadian dan truk satu kejadian. Adapun penyebab kebakaran, didominasi karena kelalaian manusia dengan 30 kasus.
Kemudian, penyebab lainnya karena korsleting baik listrik pada rumah maupun kendaraan ada 16 kejadian. Pembakaran sampah yang kemudian merembet ada 10 kejadian. Sedangkan yang belum diketahui penyebabnya ada 12 dan karena lain-lain ada 16 kejadian.
Untuk itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai bahaya kebakaran. Semisal, saat membakar sampah harus ditunggu hingga selesai dan api benar-benar padam. Sebab jika ditinggal, bisa berpotensi menjalar dan memicu kebakaran.
“Apalagi kondisi kering dan tiupan angin kencang, maka api bisa mudah menjalar,” katanya.
Kemudian saat akan meninggalkan rumah, pastikan api kompor juga sudah dimatikan. Demikian pula jika memasak menggunakan tungku kayu bakar, maka api dalam tungku harus benar- benar dipadamkan.
Jangan langsung ditinggal, apalagi jika di sekitarnya ada tumpukan kayu bakar atau bahan lain yang mudah terbakar. Sebab kondisi itu bisa memicu kebakaran. Waskita