Beranda Daerah Sragen Pemerintah Desa Bedoro, Sragen Ajak Masyarakat Ronda Bersama dan Patroli Keliling Persawahan...

Pemerintah Desa Bedoro, Sragen Ajak Masyarakat Ronda Bersama dan Patroli Keliling Persawahan Antisipasi Aksi Susulan Pencurian Padi Siap Panen: Harga Gabah dan Beras Lagi Tinggi-Tingginya Bikin Maling Padi Nekat

Kegiatan ronda bersama dan patroli keliling area persawahan Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen, selasa (10/10/2023) || Huriyanto

SRAGEN,JOGLOSEMARNEWS.COM Maraknya aksi pencurian Padi siap panen di wilayah Sragen Timur akhir-akhir ini benar-benar membuat resah sejumlah petani, merespon kejadian tersebut agar para Petani tak was-was lagi, pemerintah Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah turun tangan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan ronda dan patroli keliling bersama ke area persawahan yang kerap menjadi sasaran pencurian padi dan mesin diesel di area persawahan.

Kegiatan patroli dan ronda bersama dengan warga masyarakat dipimpin langsung oleh Kepala Desa (kades) Bedoro, Pri Hartono dan didampingi langsung oleh Sekretaris Desa, Triyono dan Kadus Tanto BS.

Dalam kegiatan ronda bersama kali ini Kades Bedoro membagi dua kelompok, dan masing-masing kelompok bertugas keliling diarea persawahan yang sering dijadikan sasaran pencurian orang tak dikenal.

Pri Hartono, Kades bedoro Bersama Warga || Huriyanto

Pada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kades Bedoro, Pri Hartono mengatakan kegiatan ronda bersama bertujuan untuk menekan angka pencurian padi siap panen yang akhir-akhir ini marak menyasar sawah milik petani di wilayah Desa Bedoro dan sekitarnya.

“Setelah kemarin ada kejadian pencurian padi siap panen milik petani, maka kami pemerintah Desa Bedoro mengambil sikap mengadakan pertemuan dengan warga dan melakukan ronda bersama serta patroli keliling di area persawahan yang saat ini memasuki masa panen, agar kejadian yang seperti kemarin tidak menimpa warga kami lagi,” kata Pri Hartono, selasa (10/10/2023).

Menurut Pri Hartono, aksi pencurian padi siap panen di tahun ini sudah terjadi sebanyak 3 kali dan masing-masing petani mengalami kerugian yang berbeda, yang terakhir ini petani mengalami kerugian kurang mencapai Rp. 1.000.000.

“Iya mungkin karena dampak harga beras dan padi cukup tinggi, ini juga sejarah harga padi bisa menyentuh di harga 7 ribu lebih, sehingga membuat pelaku pencurian nekat mencuri padi saat malam hari.

Nantinya ronda akan dilakukan setiap malam, sedangkan antisipasi panen selanjutnya kita akan antisipasi lebih awal lagi karena kita bisa belajar dan mengambil hikmah soal kejadian ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L
Kegiatan ronda bersama dan patroli keliling area persawahan Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen, selasa (10/10/2023) || Huriyanto

Sementara itu, Parwanto (54) Warga Dukuh Dimoro RT 32, RW 08, Bedoro, Sambungmacan, Sragen salah satu petani menyampaikan setuju sekali dengan program dari pemerintah desa, dan mengapresiasi.

“Pak lurah sangat respon perihal permasalahan warga dan petani, yang saat ini was-was dengan aksi pencurian padi siap panen yang marak terjadi di wilayah Bedoro dan sekitarnya, ini saya ikut gabung ronda dan keliling persawahan ini tadi,” kata Parwanto.

Hal senada juga disampaikan oleh Sukiman (60) warga Dukuh Dimoro RT 32, Bedoro, Sambungmacan, Sragen menurutnya aksi pencurian padi yang terjadi saat ini pelalu terbilang nekat, ditambah harga padi sedang bagus-bagusnya.

“Pencurian yang terjadi kemarin terbilang nekat, pasalnya pelaku melakukan aksinya itu ngambil padi yang di pinggiran jalan ditambah harga gabah saat ini sangat bagus wajar bagi mereka kalau nekat mencuri padi di sawah, ini ikut antisipasi pencurian ikut ronda bareng mas, ini pak lurah juga ikut ronda, saya sangat mengapresiasi sekali pak lurah sangat peduli dengan warga,” ujarnya.

Aksi pencurian Padi di Sragen

Sebelumnya, aksi pencurian Padi terjadi beberapa kali di wilayah Bedoro yakni milik Iswandi (36) warga Dukuh Bero RT 12 RW 3, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Aksi pencurian Padi siap panen diketahui pada Jumat (6/10/2023) Pukul 05:30 WIB.

Pencurian Padi siap panen tersebut terjadi di persawahan di Dukuh Jungke RT 28, Bedoro, Sambungmacan, Sragen dengan kerugian mencapai Rp. 750000.

Kejadian seru juga menimpa seorang petani bernama Sugino warga Dukuh Pucang RT 22, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Selasa (30/5/2023) malam dan milik Endro Susilo, warga Dukuh Sonorejo RT 16, Bedoro, Sambungmacan, Sragen.

Pencurian sparepart mesin diesel di area persawahan Dukuh Taskerep, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (8/10/2023) || Huri Yanto

Tidak hanya padi, pencurian juga menimpa para petani pemilik mesin diesel untuk mengaliri air ke sawah. Ada 5 orang petani di Sambungmacan, Sragen yang dikabarkan menjadi korban kebiadaban maling yang selalu menyasar di area persawahan.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

5 orang petani tersebut masing-masing bernama Mantono (62), mbah Sariman (70), Suparmin (60), Senin (52), Setu (65) warga Dukuh Taskerep RT 06, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Sragen.

Dari lima orang petani ini masing-masing jadi korban pencurian sparepart mesin disel untuk sistem pengairan sawah.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Sambungmacan Iptu Widarto membenarkan kejadian tersebut, pihaknya bersama anggota yang lain juga telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan melakukan pengecekan di lokasi kejadian.

“Iya benar, kronologi kejadian bermula saat korban bernama Mantono berangkat ke sawah untuk melihat padi yang akan dipanen, namun pada saat sampai di sawah korban melihat gubug di sawah miliknya dalam kondisi gembok sudah dirusak di lokasi gubug permanen yang didalamnya berisi Diesel, setelah di buka pintu yang gemboknya rusak tersebut korban mengecek didalam gubuk tersebut dan beberapa komponen mesin disel di dalam gubuk seperti Relly dan Blok samping diesel udah tidak ada di dalam gubug,” kata Iptu Widarto.

Huri Yanto