Beranda Daerah Boyolali Warga Kecamatan Kemusu Boyolali Dambakan Jembatan Permanen Pengganti Jembatan Gantung

Warga Kecamatan Kemusu Boyolali Dambakan Jembatan Permanen Pengganti Jembatan Gantung

Jembatan gantung penghubung Desa Bawu dengan Desa Klewor, Kecamatan Kemusu. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Keinginan warga Kecamatan Kemusu agar segera dibuatkan jembatan permanen di atas Sungai Braholo terus menguat. Jika terwujud, maka arus lalu lintas pun semakin lancar.

Saat ini diatas Sungai Braholo sudah ada jembatan gantung penghubung Desa Bawu dengan Desa Klewor, Kecamatan Kemusu. Namun jembatan hanya bisa dilalui sepeda motor saja. Itupun jembatan hanya bisa dilalui satu sepeda motor saja.

“Jadi, kalau ada motor dari dua arah, maka salah satu harus mengalah berhenti dulu di ujung jembatan,” ujar Lasiyo (60), warga Desa Bawu.

Dijelaskan, jembatan gantung yang dibangun Pemkab Boyolali sudah berusia cukup lama. Warga pun merasakan keberadaan jembatan tersebut. Warga Desa Bawu yang akan ke sekolah, ke pasar atau urusan ke Kantor Kecamatan Kemusu bisa mengambil jalan pintas lewat jembatan gantung.

“Namun kalau naik mobil, ya harus memutar cukup jauh,” tuturnya.

Dulu setiap musim hujan, jembatan gantung itu tak bisa dilalui. Pasalnya, sisi jembatan ke arah Desa Bawu terendam luapan air Sungai Braholo. Warga lalu bergotong royong menyambung jembatan tersebut sehingga bisa tetap dilalui meski sungai banjir.

“Tetapi ya harus tetap hati- hati,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap pemkab bisa membangun jembatan permanen. “Warga berharap bisa segera ada jembatan permanen. Tak hanya motor saja, namun juga bisa dilalui mobil sehingga bisa mendukung kegiatan ekonomi masyarakat,” katanya.

Senada, Atmo (58) warga lainnya mengaku was- was setiap penghujan. Pasalnya, luapan Sungai Braholo hampir menyentuh badan jembatan gantung. Dia dan warga lainnya harus lebih hati- hati jika melintas.

“Sudah saatnya disini dibangun jembatan permanen,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, Senin (2/10/2023) mengakui pihaknya menerima banyak masukan masyarakat terkait usulan pembangunan jembatan Bawu. Untuk itu, usulan tersebut akan dikaji lebih lanjut.

“Dulu memang sempat ada rencana pembangunan jembatan tersebut, namun belum bisa terealisasi,” ujarnya.

Dijelaskan, pembangunan jembatan Bawu membutuhkan biaya besar karena bentang jembatan cukup panjang. Jembatan harus dibangun melalui dua sungai, yaitu Sungai Braholo dan Sungai Serang yang letaknya berdekatan.

“Kebetulan, Sungai Braholo bermuara di Sungai Serang yang letaknya dekat dengan jembatan gantung saat ini. Ini tentu butuh kajian mendalam,” katanya. Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.