SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sambil melihat koleksi Pawukon yang dipajang di dinding, para mahasiswa DKV ISI Surakarta tampak menikmati dan antusias mendengarkan penjelasan dari Ki Totok Yasmiran.
Ki Totok Yasmiran adalah seorang ahli dari Museum Radya Pustaka, yang memberikan pemaparan mendalam tentang Pawukon dan Aksara Jawa kepada para peserta kuliah luar kampus tersebut, Sabtu (4/11/2023).
Di depan para mahasiswa, Ki Totok Yasmiran membagikan pengetahuannya dengan antusias. Menjelaskan mengenai asal-usul, sejarah dan penggunaan Pawukon serta Aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Ipung Kurniawan Yunianto selaku dosen di DKV ISI Surakarta, melalui rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, kuliah luar kampus dari MK Tipografi Nusantara tersebut merupakan bagian dari kurikulum Prodi DKV FSRD ISI Surakarta.
“Tujuannya untuk mempelajari Pawukon dan Aksara Jawa, aspek penting dari warisan budaya Nusantara,” ujarnya.
Dijelaskan, kuliah luar kampus tersebut diikuti oleh sebanyak 90 mahasiswa. Mereka berasal dari Prodi DKV FSRD ISI Surakarta, mahasiswa MBKM Universitas Pasundan Bandung dan Mahasiswa Dharma Siswa dari Rumania.
Dijelaskan, MK Tipografi Nusantara semester III diampu oleh tim dosen yang terdiri dari Dr. Taufik Murtono, S.Sn., M.Sn., Ipung Kurniawan Yunianto, S.Sn., M.Sn., ACP, dan Suci Pravitasari, S.Sn., M.Sn.
Mereka memandu mahasiswa selama kegiatan ini, memberikan panduan dan pemahaman yang mendalam tentang Pawukon dan Aksara Jawa.
Usai mengikuti kegiatan tersebut, para mahasiswa mengungkapkan kepuasannya, karena pengetahuan baru yang mereka peroleh sangat bermanfaat.
Mereka menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang budaya Jawa, dan memperkaya pengetahuan mereka dalam bidang Tipografi Nusantara. Mahasiswa juga merasa beruntung dapat belajar langsung dari salah satu ahli budaya Jawa di Surakarta.
Pada akhir kegiatan, para peserta menyatakan apresiasi atas inisiatif mengadakan kegiatan kuliah luar kampus ini. Mereka berharap kegiatan semacam ini terus diadakan di masa mendatang.
“Sehingga mahasiswa dapat terus mendapatkan pengalaman belajar yang berharga di luar ruang kelas dan lebih memahami kekayaan budaya Indonesia,” ujar salah seorang mahasiswa.
Sedangkan menurut Ipung Kurniawan Yunianto, kegiatan kuliah luar kampus itu bukan hanya sekadar sebuah acara. Melainkan suatu pengalaman belajar yang menginspirasi dan mendalam, yang akan membantu para peserta mengapresiasi dan memahami lebih baik lagi keberagaman budaya Indonesia, serta memperkaya pengetahuan mereka di bidang desain komunikasi visual. Suhamdani