Beranda Daerah Solo Kawal Pemilu 2024, Bawaslu Solo Ajak Masyarakat Awasi Bersama

Kawal Pemilu 2024, Bawaslu Solo Ajak Masyarakat Awasi Bersama

Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo, Sabtu (18/11/2023) | foto: Prihatsari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo gencar melakukan sosialisasi pengawasan Pemilu 2024. Hal itu dilakukan untuk mengawal Pemilihan  berjalan jujur dan adil.

Salah satu upaya dilakukan melalui kegiatan rakor kehumasan dengan Panwascam, Media dan Stakeholder, Sabtu (18/11/2023), di Kantor Bawaslu Solo. Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber, Komisioner KPID Jawa Tengah, Anas Syahirul.

“Bagaimana mensosialisasikan ke masyarakat terkait Pemilu 2024 dan pengawasannya menjadi hal penting. Dan kegiatan ini menyangkut persoalan pendidikan politik untuk masyarakat juga. Harapannya terjadi sinergitas dari berbagai komponen, informasi yanh diperoleh setara termasuk tentang hal-hal mengenai konten-konten tentang program yang kita jalankan,” ujar Anggota Bawaslu Solo Agus Sulistyo, usai kegiatan.

Agus menegaskan, selain menjadi tugas Bawaslu dan stakeholder terkait, mengawasi jalannya Pemilu dibutuhkan peran aktif masyarakat juga. Untuk itu, pihaknya membuka lebar kanal aduan untuk masyarakat jika ada temuan atau aduan terkait Pemilu 2024.

Baca Juga :  Blusukan di Mojo, Respati Nikmati Jajanan UMKM Viral, Apresiasi Kreativitas Pedagang

“Ada beberapa kanal, secara online maupun melalui aplikasi. Atau bisa datang langsung ke kantor kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota KPID Jateng Anas Syahirul menambahkan, Pemilu 2024 kali ini akan menjadi ajang kontestasi yang lebih riuh dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. Pasalnya, kemajuan teknologi digital menjadi pemicu utama dari kondisi tersebut.

Terkait itu, lanjutnya, dibutuhkan pengawasan bersama untuk menjaga Pemilu berjalan jujur dan adil.

“Era sekarang yang membedakan konten era digiral. Sekarang serba cepat, itu yang membuat hiruk pikuk semakin ramai. Pemilu kali ini untuk memantau tidak ringan. Apalagi ada 18 partai dan pasangan capres-cawapres bertambah. Terlebih, dua pasangan capres-cawapres berasal dari Jawa Tengah. Maka Jateng menjadi battle ground atau pertempuran sengit nantinya,” bebernya. Prihatsari