SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kabupaten Sragen mendatangi rumah duka keluarga almarhum Joko Sutarno (50) di Dukuh Sidorejo RT 019, Desa Ngrombo, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2023) sore.
Kedatangan pimpinan PDIP Sragen tersebut guna memberi santunan pada kadernya yang meninggal dunia akibat kesetrum listrik tegangan tinggi milik PLN saat hendak mengibarkan bendera partai kebanggan, Pada Senin (20/11/2023) pagi.
Aksi kunjungan tersebut juga sebagai bentuk kepedulian partai pada kader dan keluarganya.
Dalam kunjungannya tersebut terlihat ketua DPC PDIP Kabupaten Sragen Untung Wibowo Sukowati didampingi oleh Suparno sekretaris DPC PDIP Sragen.
Kedatangan mereka disambut keluarga korban yang masih terlihat berduka dan terpukul atas kejadian maut yang menimpa orang yang jadi tulang punggung keluarga.
“Saya dengar kemarin, namun belum bisa kesini langsung karena sedang keluar kota.
Kemarin yang hadir takziyah Mas Eko, anggota DPRD Sragen dan pengurus DPC PDI Perjuangan,” kata Untung Wibowo Sukowati.
Dalam kesempatan tersebut, dia sempat menilik lokasi tempat korban tersetrum listrik. Pihaknya mengakui keluarga tersebut adalah kader loyal PDIP.
Dengan santunan tersebut diharapkan bisa meringankan duka keluarga korban.
Sementara, Sekretaris DPC PDIP Sragen sekaligus Ketua DPRD Sragen Suparno melihat posisi tiang listrik memang terlalu rendah.
Sehingga perlu dibenahi agar tidak terjadi kejadian serupa. Pihaknya lantas meminta PLN untuk memperbaiki.
”Posisi tiang listrik dari jalan memang terlalu rendah, hanya sekitar 6 meter dari jalan.
Jadi perlu segera diganti. Saya sudah kordinasi dengan PLN dan Kades, sekalian share lokasi agar segera ditindaklanjuti,” bebernya.
Sementara adik korban bernama Yadi Yudi Prabowo (43) mengatakan bahwa keluarga sempat tak percaya atas kejadian kemarin.
“Pada saat itu yang ada ibu, niatnya membenarkan posisi bendera, saat itu saya panik dan keluarga.
Kejadian pagi mas, kakak saya hendak membenarkan bendera PDI Perjuangan yang ambruk menimpa kabel listrik, tanpa disadari ternyata tiang bambu yang buat bendera itu mengalir listrik dan membuat beliau meninggal dunia,” ujarnya.
Huri Yanto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















