BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Warga Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari di kawasan lereng Gunung Merbabu mengalami krisis air bersih hingga kini. Hal itu lantaran pipa air bersih hancur dalam kebakaran hutan Gunung Merbabu pada akhir bulan lalu.
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, warga mengandalkan bantuan air. Namun, jika bantuan tidak datang, warga harus mengangsu air hingga ke tempat jauh. Bahkan harus rela mencari air hingga daerah Salatiga dan Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
“Banyak pipa yang terbakar jadi air tak bisa mengalir ke pemukiman,” kata Warno, ketua RT 7 RW 1, Dukuh Mongkrong, Desa Jlarem, Senin (13/11/2023).
Dijelaskan, ada 52 KK dengan total 162 jiwa yang terdampak kekurangan air bersih. Jika bantuan air tidak ada, maka warga iuran untuk mengangsu. Yakni, membayar kas senilai Rp 15 ribu dan uang transportasi Rp 25 ribu per toren kapasitas 1.000 liter.
Kemudian, air toren akan dinaikan ke bak penampungan di atas dukuh. Bak penampungan itu mampu menampung sampai empat ribu liter air. Sehingga, untuk memenuhi bak penampungan, warga akan mengangsu sampai empat kali.
“Air itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan 52 KK selama satu hari saja. Warga harus iuran Rp 160 ribu/ hari untuk memenuhi kebutuhan air,” katanya.
Dijelaskan, dampak kebakaran Merbabu menghanguskan tiga kilometer pipa air. Hanya dua kilometer pipa yang selamat karena dipendam di tanah. Warga masih mengharapkan bantuan instalasi pipa air.
“Untuk menghemat biaya, warga lalu membongkar pipa yang terpendam untuk disambungkan ke sumber air terdekat. Lumayan, bisa mengurangi pembelian air,” tuturnya.
Terpisah, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono mengungkapkan, berdasarkan survey dampak kebakaran Merbabu, ditemukan pipa terbakar adalah sepanjang 22.298 meter.
Kerusakan terjadi pada empat jalur pipa air bersih. Yakni Dukuh Mongkrong 5.950 m, Dukuh Grogolan 4.281 m, Dukuh Tegalrejo 5.472 m, Dukuh Ngaglik 6.595 m. Kerusakan pipa akan diganti pipa yang lebih kuat.
Untuk telah dianggarkan dana Rp 576,38 juta untuk penggantian pipa dan perlengkapannya. Antara lain, pembelian pipa 230 rol, aksesoris, 230 unit dan biaya jembatan sling 4 lokasi sebanyak 8 unit untuk pondasi tiang penyangga sling.
“Secepatnya akan direalisasikan,” tandasnya. Waskita