
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Politikus PDIP, FX Hadi Rudyatmo menegaskan, selama ini ada salah persepsi pada buzzer-buzzer Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai istilah petugas partai.
Menurut Rudy, istilah petugas partai resmi tercantum adalam AD/ART Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sehingga tidak ada yang salah dengan istilah Petugas Partai.
Namun kenyataannya, sebutan itu belakangan ini kerap dianggap dan dinarasikan sebagai hinaan yang merendahkan kepala negara.
Ketua DPC PDIP Kota Solo itu pun mengatakan, petugas partai berarti petugas rakyat. Termasuk dia pun mengaku sebagai petugas partai. Namun, dia mengatakan hal ini sering disalahpersepsikan.
“Disalahpersepsikan oleh buzzer-buzzer-nya beliau,” ucapnya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
Para kader PDIP, menurut Rudy, harus memahami perbedaan politik dan partai politik. Rudy menjelaskan politik merupakan aspirasi, sementara partai politik merupakan alat untuk meraih kekuasaan atau kesejahteraan rakyat.
“Bukan kesejahteraan diri sendiri maupun keluarga,” ujarnya.
Kalau ada yang merasa terhina dengan sebutan petugas partai, Rudy mengatakan orang itu tidak mengetahui Undang-Undang tentang Partai Politik.
“Itu kebodohan yang sangat luar biasa,” ucapnya.
Undang-undang itu mengatur partai politik merupakan kumpulan warga negara yang isinya adalah masyarakat.
Sebagai petugas partai, Rudy mengatakan dia bertugas mengoordinasi rakyat untuk meraih kekuasaan atau kesejahteraan rakyat.
“Makanya terbentuklah pengurus DPP, DPD, DPC, PAC, sampai ranting dan anak ranting tingka RT. Itu namanya partai politik,” tuturnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bingung karena dianggap sombong ketika menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai petugas partai.
Pernyataan itu dia ucapkan dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023).
Sebutan petugas partai, kata dia, tercantum dalam AD/ART PDIP.
“Itu adalah AD/ART kita. Saya pun petugas partai, ditugasi oleh Kongres Partai, dipilih oleh kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum,” kata dia.