YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando terang-terangan menuding keistimewaan DIY yang telah diatur dengan Undang-undang, sebagai bentuk politik dinasti.
Terang saja, pernyataan yang dinilai “bodoh” dan tendensius itu memancing terjadinya polemik dan menambah suasana menjadi tambah panas.
Salah satunya, dengan munculnya aksi unjuk rasa masyarakat Yogyakarta di kantor DPW PSI DIY dan menuntut PSI bertindak tegas terhadap Ade Armando.
Terkait dengan kondisi tersebut, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DIY akhirnya buka suara menyikapi pernyataan Ade Armando, yang menyinggung keistimewaan DIY dengan tudingan politik dinasti.
Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin mengatakan, pihaknya selalu menghormati keistimewaan DIY karena punya sejarah panjang dalam perjuangan bangsa dan telah diatur lewat UU Keistimewaan.
Ia pun menandaskan, bahwa apa yang disampaikan Ade Armando merupakan pernyataan pribadi, bukan atas nama PSI, yang kemudian disalurkan melalui media sosial pribadi.
Meski demikian, ia siap menerima dengan hati dan penuh keterbukaan, jika ada aspirasi dari warga Yogyakarta terkait pernyataan tersebut.
“Kita terima dengan hati, dengan keterbukaan sehormat-hormatnya. Aspirasi dari sedulur Yogya itu merupakan aspirasi bersama, yang memang menjadi hak sedulur Yogya,” ujarnya, Senin (3/12/2023).
Menurutnya, sejak awal sikap PSI tidak pernah berubah dan selalu menghormati DIY sebagai salah satu daerah istimewa di Indonesia.
Terlebih, selain sudah dituangkan dalam hukum UU Keistimewaan, Yogyakarta juga mempunyai sejarah panjang dalam mempertahankan NKRI.
“Ade Armando menyampaikannya melalui media sosial pribadi, ya. Jadi, memang bukan dalam ranah PSI, meski Ade Armando caleg PSI,” urainya.
“Tapi, tidak masuk dalam kepengurusan parpol. Hari ini yang bersangkutan juga sudah meminta maaf kepada kita semua, warga di Yogya,” imbuh Kamar.