JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah

Dipukul Senior di Leher dan Dada, Nyawa Prajurit TNI Batalyon Zeni Tempur Amarawa Tewas

Ilustrasi mayat | tribunnews
   

SEMARANG, JOJGLOSEMARNEWS.COM –  Kasus penganiyaaan senior ke yunior yang mengkibatkan korban tewas, kembali terjadi di lingkungan pendidikan militer.

Akibat penganiayaan tersebut, Prada MZR menemui ajalnya, di mana pemukulan itu dilakukan oleh seniornya di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya, Kamis (30/11/2023) malam.

Kedua pelaku diketahui berinisial  Pratu W dan Pratu D.

Sudah barang tentu kasus penganiayaan yang berunjung kematian ini mendapatkan perhatian serius dari Pomdam IV/Diponegoro dan telah memeriksa dan menahan kedua pelaku.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN Kelompok 158 UNS Sosialisasikan Bank Sampah di Desa Poncol Magetan

Diketahui, Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison tidak membantah terjadinya penganiayaan yang menewaskan seorang anggota TNI tersebut.

“Itu kan senior yunior. Waktu itu juniornya ada teguran dari seniornya. Akhirnya dikumpulkan dan ditindak, hingga terjadi pemukulan,” ungkap Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison dikutip dari Tribunjateng.com, Sabtu (2/12/2023).

Menurut Kolonel Inf Richard Harison, kejadian itu bermula saat  ada empat Prada yang dikumpulkan oleh seniornya.

Baca Juga :  Berdalih demi Solidaritas, 2 Pelajar di Sukabumi Aniaya Siswa Sekolah Lain dengan Celurit Hingga Tewas!

Satu di antaranya Prada MZR, warga Demak.

Prada MZR dipukul oleh seniornya di bagian leher dan dada hingga akhirnya menyebabkan korban meninggal dunia.

Ia mengatakan pada tragedi ada dua senior Prada MZR yakni Pratu W dan Pratu D telah diproses hukum.

Pihak Pomdam IV/Diponegoro akan terus melakukan pengembangan terkait perkara tersebut.

“Jika ada perkembangan semua akan diproses hukum,” kata dia.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com