SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gunung Merapi sempat kembali memuntahkan awan panas guguran pada Jumat (8/12/2023) pukul 14.46 WIB.
Menurut info lewat akun X BPPTKG, terjadi awan panas guguran dengan arah ke utara. Akibat kejadian itu masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di daerah yang menjadi potensi bahaya.
Sehari sebelumnya, yakni Kamis (7/12/2023) mulai pukul 00.00-06.00, Gunung Merapi mengalami 19 kali guguran lava pijar.
Rinciannya, 15 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, serta 4 kali ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter.
Di samping itu, dalam periode pengamatan yang sama, tercatat pula 44 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-40 mm, Durasi: 25.2-159.8 detik).
Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.
Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung berawan, dengan angin yang dominan bertiup lemah ke arah timur dan barat.
Sementara, suhu udara berada di kisaran 16-22 °C, kelembaban udara 75-99.7 persen dan tekanan udara 768.6-918.1 mmHg.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi , serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.