SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bank Indonesia (BI) Solo berupaya memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menghadapi momentum libur akhir demi menjaga stabilitas harga sembako.
Diketahui, akhir tahun merupakan momen masyarakat meningkatkan konsumsinya.
Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo menuturkan, salah satu koordinasi yang dilakukan adalah memastikan ketersediaan stok bahan pokok.
Di antaranya, koordinasi dengan Bulog, Perumda Pedaringan untuk melakukan operasi pasar.
“Kita kooedinasikan dengan pihak terkait. Beras dengan Bulog, kemudian untuk kebutuhan cabai juga ada. Tahun lalu kami beli cabai di daerah Temanggung, kalau terpaksa kebijakan TPID tersebut akan kami lakukan lagi agar harga tidak melonjak tinggi,” bebernya, Senin (18/12/2023).
Joko menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih memantau perkembangan harga sembako di lapangan. Terutama untuk komoditas yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap inflasi.
“Kami pantau, kalau memang kurang pasokan maka kerja sama antardaerah bisa kami lakukan kembali,” imbuhnya.
Di sisi lain, terkait dengan perkiraan inflasi di Kota Solo hingga akhir tahun ini sebesar 3 +/-1 persen. Sedangkan untuk inflasi hingga bulan November di Kota Solo tercatat sebesar 3,45 persen.
“Kalau nasionalnya 2,86 persen. Memang Solo lebih tinggi karena permintaan pasar di Solo juga tinggi sehingga inflasi lebih tinggi dari nasional,” ungkapnya. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















