SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 111 siswa kelas 5 SDIT Nur Hidayah Solo, mengikuti gelar pentas sosiodrama di lantai 3 Gedung Nur Hidayah Convention Center yang terletak di Jalan Semangka Kerten, Laweyan, Surakarta, Kamis (7/12/2023) pagi.
Antusiasme anak-anak itu sangat terlihat dari wajah-wajahnya yang ceria, dan berbagai properti yang dibawanya.
Ada yang terlihat membawa beberapa properti dan aksesoris berupa bola, kursi kecil, panci, kompor, dan alat lainnya. Pakaian mereka pun beraneka macam dan berbeda antara satu dengan lainnya.
Yah, mereka tengah mengikuti pentas sosiodrama dalam rangka gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengusung tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”.
Pementasan itu fokus dalam membangun penguatan konsep diri positif, dan para siswa begitu antusias memberikan tampilan terbaiknya.
Acara yang digelar sejak sehari sebelumnya, Rabu, turut dihadiri oleh orang tua siswa.
Tajuk “Semua Patut Dihargai” sengaja diangkat menjadi titik tekan penguatan konsep diri positif tersebut. Terbagi dalam enam belas tampilan, setiap kelompok menampilkan ide berbeda dalam menyampaikan pesan konsep diri positif.
“Sosiodrama ini adalah puncak P5 semester satu tahun ajaran ini. Beberapa tahap kami lalui. Mulai dari training motivasi, game penguatan karakter, workshop penulisan naskah drama, hingga gelar karya hari ini. Ini adalah pengalaman pertama pentas sosiodrama. Semoga menjadi pengalaman berharga untuk ke depannya,”, jelas Koordinator paralel kelas 5, Wahyudi Nugroho, S.Si, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Sekretaris Bidang Pendidikan Yayasan Nur Hidayah, Dewi Marsiyah, S., Si yang hadir dalam gelar karya tersebut menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan upaya positif yang langsung melibatkan anak-anak untuk menjadi pribadi yang berkarakter Pancasila.
“Pesan-pesan konsep diri positif yang disampaikan melalui tampilan sosiodrama ini bisa jadi lebih membekas di hati anak-anak dan menjadi pilar pembentuk karakter Pancasila yang kuat karena mereka mengalami sendiri melalui drama,” ujarnya.
Pentas sosiodrama ini tak hanya murni melibatkan siswa, akan tetapi peran dan andil ayah bunda dalam memberi dukungan penuh melalui POMG sangat besar. Kerjasama yang kuat antara sekolah dan orang tua. Hal seperti inilah yang menjadi tekad bersama SDIT Nur Hidayah sebagai sekolah sahabat keluarga.
Ayah Erwan, salah satu orang tua siswa kelas 5 memberikan apresiasi besar terhadap acara ini, “Kegiatan seperti ini adalah sarana mengasah keberanian siswa untuk menunjukkan potensinya. Kerjasama yang baik dengan orang tua ini juga semoga selalu terjaga baik.”
“Tak hanya sebagai sarana mengasah keberanian, kegiatan ini juga dinilai memunculkan kreativitas dan orisinalitas karya para siswa. Ide cerita yang orisinal dari anak-anak dan persembahan drama yang apik membuat kita sebagai orang tua takjub.”, lanjut Ayah Erwan.
“Masya Allah, ternyata anak-anak bisa mempersembahkan gelar drama dengan baik. Semoga kedepannya ada banyak kegiatan seperti ini agar anak-anak bisa belajar secara langsung,” kata Mama Silmi, salah satu wali murid yang menyaksikan sosiodrama.
Kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk pementasan drama konsep diri positif ini adalah langkah SDIT Nur Hidayah dalam menanamkan karakter Pelajar Pancasila. Melalui beragam bentuk projek yang dipersembahkan dalam aneka gelar karya, kegiatan ini diharapkan dapat terwujud sesuai tujuan pendidikan Indonesia. Suhamdani