SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Klaim dan tudingan Cawapres Gibran Rakabuming Raka bahwa sebelum dia menjabat Walikota Solo kucuran dana Pusat ke Solo jauh lebih tinggi, memantik mantan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo angkat bicara.
FX Rudy menceritakan susahnya mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur di Kota Solo saat dirinya menjabat dulu.
Rudy mencontohkan, salah satunya untuk membangun Flyover Manahan. Dirinya mengaku semasa menjabat sebagai walikota harus mencari sendiri bantuan dana dari pusat.
“Kita ke sana sendiri dengan dasar perencanaan yang ada. Aturannya tentang lintasan sebidang yang harus ditutup. Ndak setahun dua tahun, saya sudah berapa tahun baru dapat. Tidak langsung mengocor (dananya) itu enggak,” ungkapnya.
Rudy lalu membandingkan susahnya mendapatkan dana pembangunan infrastruktur di eranya, dibandingkan dengan era ketika Gibran menjabat sebagai Walikota Solo.
“Ketika saya nyari proyek, saya datang sendiri dan ngantar kepala dinasnya. Lobi-lobi dari pemerintah pasti walikota ikut. Ini kan endak, itu yang menjadi kecemburuan kota dan kabupaten lain,” terangnya.
Saat melobipun, Rudy menceritakan bahwa dirinya harus dapat meyakinkan bahwa proyek yang akan dikerjakan tidak ada kendala non teknis ataupun permasalahan yang muncul di kemudian hari.
“Itu waktu saya menjadi wakil sampai walikota. Justru saya yang sering ngantri anggaran. Namun Solo ya lebih dari kota dan kabupaten lain. Karena kita ada komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat. Tapi itu 2 sampai 3 tahun baru terealisasi. Kalau nggak kenal sama sekali, nggak mungkin terealisasi,” paparnya.
“Kita ke sana bawa proposal. Kita loby ke komisi dan itu tidak pernah saya kehilangan uang satu sen pun,” sambungnya.
Karena itulah, Rudy membantah pernyataan Gibran saat debat kedua cawapres yang digelar Jumat (22/12/2023) malam.
Dalam debat, menjawab pertanyaan Cak Imin yang meminta tips bagaimana agar sebuah kota/kabupaten jisa banjir proyek, Gibran menyebut bahwa jumlah anggaran yang digelontorkan ke Solo sebelum Gibran menjabat sebagai Walikota, justru lebih besar.
“Endak, endak (lebih besar) kalau pada saat saya menjabat. Jelad lebih besar mas Gibranlah, jawabannya sebetulnya satu kata saja. Karena anak presiden,” tandasnya. Ando
