WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Yakin rampung nih, proyek pembangunan Pasar Krisak Selogiri Wonogiri yang batas waktunya tinggal menghitung hari?.
Bagaimana kesiapan kontraktor alias pelaksana proyek pembangunan Pasar Krisak atas hal itu?.
Pelaksana proyek pembangunan Pasar Krisak Adi Surya optimis pekerjaan bakal rampung tepat waktu. Mengingat ada penambahan sif pekerja.
“Kita tambah pekerjanya. Insya Allah optimis rampung,” kata Adi Surya, Rabu (6/12/2023).
Dia mengaku melakukan penambahan tenaga kerja. Semula ada 40 orang menggarap pembangunan Pasar Krisak Selogiri Wonogiri.
“Sekarang ditambah menjadi 60 orang. Untuk kerjanya kita jadikan tiga sif, jadi ritme kerja total sampai jam 3 dinihari,” ungkap Adi Surya.
Untuk diketahui batas waktu pembangunan Pasar Krisak adalah tanggal 14 Desember atau sekitar delapan hari lagi.
“Kita lakukan monitoring langsung, kita ketemu dengan main contractornya agar segala dinamika di lapangan terkomunikasi dengan baik,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek.
Bupati Jekek mengakui berdasarkan pengamatannya di lapangan, harus ada percepatan dalam proyek pembangunan Pasar Krisak itu. Menurut dia, harus ada penambahan tenaga di lapangan.
“SDM-nya harus ditambah, harus ditambah tenaga di lapangan biar ada percepatan-percepatan sehingga deadline waktunya bisa terpenuhi,” jelas Bupati Wonogiri Joko Sutopo.
Dia menjelaskan tenggat waktu pengerjaan proyek itu yakni pada 14 Desember nanti atau sekitar delapan hari. Meskipun perlu percepatan pengerjaan, Bupati Jekek menyebut seluruh material bangunan sudah aman.
Menurut dia, proyek Pasar Krisak itu dikerjakan secara lembur. Ada tiga shift pekerja setiap harinya dalam mengerjakan proyek itu. Jekek menyebut, jika tidak ada lembur tidak akan selesai sesuai target.
“Yakin (bisa target). Ini sudah di 92 persen. Pekerjaan material paving 3,8 persen. Kalau nanti digabung sedikit tinggal finishing. Komitmen dari pemenang (kontrak) akan ditambah, agar proses finishing lebih dipercepat,” papar Bupati Jekek.
Dia menambahkan, berdasarkan pemaparan dari kontraktor, ada sejumlah kendala sehingga menurutnya ada sedikit kemunduran progres. Misalnya penyesuaian gambar Pasar Krisak.
“Konsekuensinya, sedikit kemunduran itu harus ditukar dengan tiga shift (kerja). Cuaca tidak kendala. Deadline sudah harus clear, ini suatu kewajiban,” jelas Bupati Jekek.
Kalau belum selesai konsekuensinya harus diselesaikan. Wonogiri punya treatment berbeda, saat terbuka karena ini anggaran dari masyarakat, para profesional sebagai mitra kerja, juga membangun komitmen.
“Kalau kooperatif tidak perlu marah-marah,” tandas Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek. Aris Arianto