Beranda Umum Nasional Kubu Gibran Emoh Bahas Konflik Wadas di Debat Pilpres ke-4 Malam Nanti

Kubu Gibran Emoh Bahas Konflik Wadas di Debat Pilpres ke-4 Malam Nanti

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kiri), cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah), dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD (kanan) saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jelang debat Pilpres 2024 putaran ke-4 malam nanti, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyatakan tak tertarik untuk membahas konflik Wadas, di Jawa Tengah.

Sebaliknya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa mengatakan, pihaknya tidak akan menyerang dengan isu-isu sensitif lawan.

“Debat ini untuk gagasan masa depan. Apa yang belum sempurna kita perbaiki, pembangunan berkelanjutan penting,” kata Erwin pada Sabtu (20/1/2024).

Sementara itu, ketika ditanya apakah Gibran akan mempersiapkan jawaban atas potensi serangan lawan dengan isu food estate yang digawangi oleh calon presiden Prabowo Subianto, Erwin mengatakan.

“Kami berbicara ke depan. Debat ini menyampaikan gagasan dan harapan ke depan bangsa.”

Sebagaimana diketahui, debat calon wakil presiden kedua atau rangkaian debat calon presiden dan wakil presiden keempat Pemilu 2024 akan diselenggarakan malam nanti, Minggu (21/1/2024).

Baca Juga :  Diduga Aksi Klitih, Warga Ngampilan Hadang Rombongan Bersajam

Debat akan mempertemukan tiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.

Debat mengusung tema pembangunan berkelanjutan, Sumber Daya Alam (SDA), lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Sementara itu, Direktur Juru Kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Mohammad Choirul Anam berharap isu konflik penambangan batuan andesit di Wadas dibahas dalam debat calon wakil presiden pada debat Minggu malam.

Tak hanya itu, Anam juga minta masalah food estate yang disebut melibatkan calon presiden Prabowo Subianto juga dibahas dalam debat tersebut.

“Kami juga minta food estate juga transparan ketika dijadikan materi (debat), kenapa gagal, siapa yang melakukan, kenapa ada kerusakan hutan, seperti laporan masyarakat sipil,” kata Anam saat dihubungi pada Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga :  Gus Yahya Tolak Hadiri Pleno Syuriyah PBNU, Sebut Upaya Pemakzulan Tak Sah

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.