Beranda Daerah Wonogiri Piye Solusine, Kuota Pupuk Wonogiri 2024 Turun Drastis Tinggal Segini

Piye Solusine, Kuota Pupuk Wonogiri 2024 Turun Drastis Tinggal Segini

Padi
Ilustrasi petani | dok Joglosemarnews

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Duh, kuota pupuk Wonogiri 2024 ternyata turun drastis dibandingkan tahun lalu. Lantas bagaimana solusinya?.

Kondisi kuota pupuk Wonogiri 2024 turun terjadi pada jenis subsidi.

Akhirnya petani didorong menggunakan pupuk non subsidi maupun pupuk organik.

Info yang dihimpun dari Dinas Pertanian alias Dispertan Wonogiri, kuota pupuk Wonogiri 2024 turun.

Pada tahun 2023, alokasi pupuk urea yakni 30.000 ton dan realisasinya 26.677,94 ton.

Kemudian alokasi NPK 21.000 ton dan realisasinya 18.970,45 ton. Sementara pupuk NPK formula khusus alokasi 220 ton terealisasi 74,30 ton.

Sementara di tahun 2024 Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) untuk pupuk urea 43.282,21 ton alokasinya 22.863,81 ton.

RDKK pupuk NPK 58.692,18 ton dan alokasinya 17.248,32 ton. Dan RDKK NPK formula khusus 89,29 ton dan alokasinya 12,61 ton.

Baca Juga :  Judi Online dan Beda Pilihan Politik Jadi Pemicu Perceraian, Jumlahnya Meningkat 4 Kali Lipat

Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto mengatakan kuota pupuk adalah kewenangan pemerintah pusat. Pemkab menerima kuota dari pemerintah pusat yang disalurkan ke pemprov lalu ke pemkab.

Karena kebutuhan dan kuota pupuk tidak sama di setiap kecamatan, maka pihaknya membaginya. Pembagian dilakukan secara proporsional.

“Tahun ini, kebutuhan dan kuota turun jauh,” ujar Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto, Selasa (23/1/2024).

Menurut Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto, kuota pupuk Wonogiri turun terjadi seuai dengan kemampuan keuangan pusat.

Selain itu dia mendapatkan kabar bahwa akan ada revisi DIPA dan ada tambahan subsidi pupuk dari tingkat pusat setara 2,5 juta ton.

“Kita tunggu revisi DIPA untuk breakdown ke tiap provinsi dan kabupaten. Nanti diperkirakan dieksekusi di bulan Maret-April,” terang Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto.

Baca Juga :  Dugaan Politik Uang Sembukan Sidoharjo Wonogiri, Seret Ketua RT RW hingga Kadus, Masa Tenang Justru Jadi Tidak Tenang

Solusinya, petani didorong menggunakan pupuk non-subsidi. Kemudian kembali ke pupuk organik dimana masyarakat sekarang sudah pintar mengolah itu. Aris Arianto