JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menyusul gempa tektonik bermagnitudo 5,0 yang mengguncang wilayah Priangan Timur pada Minggu (31/12/2023) siang, giliran gempa menggoyang wilayah Pangandaran dan sekitarnya pada Selasa (2/1/2024) pagi.
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 08.03 WIB itu bermagnitudo 3,7.
Laporan dari masyarakat sekaligus peta guncangan BMKG menunjukkan, gempa dirasakan di wilayah Pangandaran, Sindangsari dan Cikalong.
Skala intensitas gempanya II MMI, yaitu getaran hanya dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sejauh ini menurut BMKG belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Hingga pukul 08.20 WIB dilaporkan nihil aktivitas gempa susulan.
Dari hasil analisis BMKG, gempa bermagnitudo 3, 7 itu berlokasi di laut Samudera Hindia selatan Jawa. Jaraknya sekitar 72 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Titik koordinat sumber gempa yaitu 8,35 derajat Lintang Selatan dan 108,47 derajat Bujur Timur
Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 14 kilometer.
“Akibat aktivitas penyesaran dalam lempeng Eurasia atau intraplate earthquake,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto lewat keterangan tertulis Selasa (2/1/2024).
Adapun sumber gempa berada di Laut Kidul atau Samudera Hindia selatan Jawa Barat tanpa potensi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG menginformasikan, gempa terasa meluas. Mulai dari Cianjur, Pangalengan Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Kota Banjar. Intensitas gempa berskala II hingga III MMI.
Getaran hanya dirasakan oleh sebagian orang di dalam rumah dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang hingga terasa nyata di dalam rumah seakan ada truk yang melintas.
Pusat sumber gempa atau episenter terletak pada koordinat 8,20 derajat Lintang Selatan dan 107,85 derajat Bujur Timur. Jaraknya sekitar 90 kilometer arah barat daya Pangandaran.
Sumber gempa berkedalaman 50 kilometer atau tergolong lindu dangkal. Menurut BMKG gempa itu akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. Dari hasil analisis, gempa bermekanisme pergerakan naik.