Beranda Daerah Boyolali Tak Perlu Kelahlian Khusus, Warga Banyudono Boyolali Ini Mengaku Dapat Uang Lumayan...

Tak Perlu Kelahlian Khusus, Warga Banyudono Boyolali Ini Mengaku Dapat Uang Lumayan Besar dari Melipat Surat Suara

Ratusan warga duduk lesehan beralaskan tikar sibuk menyortir dan melipat surat suara Pemilu 2024 di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Boyolali, Senin (8/1/2024). Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kesibukan terlihat di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Boyolali, Senin (8/1/2024). Ya, terlihat ratusan warga duduk lesehan beralaskan tikar sibuk menyortir dan melipat surat suara Pemilu 2024.

Tak sekedar melipat saja, namun mereka juga sekaligus menyortir surat suara tersebut. Surat suara yang rusak, seperti robek, ada bekas tinta atau berlubang kemudian disisihkan. Sedangkan surat suara yang bersih dan telah terlipat lalu dimasukkan ke dalam plastik.

Tumpukan plastik itu lalu dimasukkan lagi ke dalam kardus yang kemudian disimpan di gudang belakang. Pemandangan ini sudah ada sejak sepekan lalu. Mereka sibuk bekerja langsung dibawah koordinasi KPU Boyolali.

Salah satu pekerja sortir, Joko Santoso (35) mengungkapkan, kegiatan melipat dan sortir surat suara dilakukan dengan sistem borongan. Yaitu, upah yang diterima pekerja tergantung jumlah surat suara yang disortir lalu dilipat.

Baca Juga :  Kenaikan Upah 6,5% Belum Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Buruh di Boyolali, Ini Alasannya

“Lumayan, sehari bisa dapat upah Rp 200.000 lebih,” ujar Joko yang bekerja sebagai buruh serabutan ini.

Warga Desa Sambon, Kecamatan Banyudono ini mengaku sudah sejak awal mengikuti pekerjaan sortir lipat surat suara Pemilu 2024.

“Per lembar surat suara upahnya beda-beda. Untuk Pileg upahnya Rp 285/lembar. Seminggu kemarin, total dapat bayaran Rp 1.100.000,” terangnya.

Joko tidak sendiri melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara. Dia bekerjasama berdua dengan kakaknya sehingga pekerjaan bisa dilakukan lebih cepat. “Saya paling bekerja sampai pukul 14.00. Sudah bisa dapat 2.000 lembar surat suara.”

Senada, pekerja lainnya, Ning (41) juga mengaku mendapatkan upah lumayan besar. “Ya lumayan daripada hanya bengong di rumah. Saya kan hanya ibu rumah tangga. Lalu diajak saudara ikut melipat surat suara ini,” katanya tanpa menyebut besaran upahnya. Waskita