WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Terungkap bukan ulah spekulan, penyebab harga beras naik ternyata adalah ini.
Menurut Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek, penyebab harga beras naik bukan ulah spekulan.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek menegaskan penyebab harga beras naik diduga karena dampak El Nino.
“Faktor harga beras naik bukan karena spekulasi pasar. Tapi karena kelangkaan akibat El Nino. Lahan tidak produktif, kebutuhan stok barang tak seimbang dengan permintaan maka hukum ekonomi, hingga terjadi kenaikan harga,” ungkap Bupati Jekek, Jumat (2/2/2024).
Menurut Bupati Jekek, saat harga beras naik perlu dilihat rantai produksi beras. Rantai itu dimulai dari aktivitas para petani.
“Aktivitas petani 6-7 bulan ini karena faktor El Nino, banyak lahan di Wonogiri rusak karena ketersediaan air tak bisa mengkaver kebutuhan tanam padi,” kata Bupati Jekek.
Saat terjadi kemarau panjang, imbuh Bupati Jekek, menyebabkan rantai produksi beras terganggu. Padahal konsumsi beras di Wonogiri tinggi.
“Kalau kebutuhan meningkat dan stok produksi terbatas, yang berlaku hukum pasar,” tandas Bupati Wonogiri Joko Sutopo.
Stabilisasi harga oleh pemerintah sulit dilakukan karena hukum pasar. Karena itu perlu dilakukan penanganan dengan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Naiknya harga beras sejak Juni tahun lalu itu disampaikan oleh Kepala BPS Wonogiri Rahmad Iswanto.
Berdasarkan data rata-rata harga beras IR 64 kualitas premium pada Juli 2023 lalu Rp 13 ribu. Harga beras terus naik hingga Oktober 2023 hingga menembus Rp 15 ribu.
Harga beras itu sempat turun pada November 2023 senilai Rp 14.641 dan lada Desember 2023 naik lagi menjadi Rp 14.771.
Sementara harga beras IR 64 kualitas medium pada Juli 2023 lalu Rp 12.000. Harga beras itu naik hingga Rp 13.500, lantas bertahan hingga Desember 2023. Aris Arianto