Beranda Umum Nasional Dirty Vote Fenomenal, Sampai-sampai Nobar di Gresik Dibatalkan, Ini Komentar Wapres Ma’ruf...

Dirty Vote Fenomenal, Sampai-sampai Nobar di Gresik Dibatalkan, Ini Komentar Wapres Ma’ruf Amin

Ma'ruf Amin / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Beredarnya film dokumenter Dirty Vote oleh sebagian kalangan dianggap sensitif, sampai-sampai acara nonton bareng (Nobar) film tersebut di Gresik dibatalkan karena “diintimidasi” oleh aparat keamanan setempat.

Sebagaimana diketahui, film yang menguak kecurangan sistematis Pemilu 2024 dibintangi oleh tiga pakar hukum, Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar dan Fery Amsari.

Begitu fenomenalnya film tersebut, membuat Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut buka suara.

Film tersebut, salah satunya mempersoalkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana kepala negara boleh memihak dan kampanye dalam pemilu, begitu pula dengan fenomena ramainya kritik sivitas akademika kepada Jokowi.

Lantas bagaimana komentar Ma’ruf Amin?

 

Soal presiden boleh memihak

Presiden Jokowi pada Rabu 24 Januari 2024, mengatakan bahwa dibolehkan presiden memihak dan juga boleh berkampanye dalam pemilu.

“Presiden itu boleh kampanye. Boleh memihak. Kita ini pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Masa ini enggak boleh,” kata Jokowi usai menyerahkan pesawat tempur ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jawa Timur.

Menanggapi pernyataan Jokowi, Ma’ruf Amin menyerahkan kepada masyarakat soal tersebut. Ma’ruf mengatakan dirinya sendiri memilih tidak berkampanye maupun memihak.

“Saya sejak awal sudah memposisikan diri untuk bersikap netral, tidak memihak,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangan pers usai rapat kepemudaan di Istana Wakil Presiden, Jakarta pada Kamis (25/1/2024).

Baca Juga :  Pilkada Jakarta, Ini Alasan Golkar Tak Jadi Gugat ke MK

Ma’ruf menyampaikan penafsiran bahwa ucapannya itu bukan perbedaan sikap antara Jokowi dengan dirinya. Namun, soal pilihan itu adalah urusan rahasia.

“Saya bilang saya netral. Perkara nanti pilihan saya, saya akan tuangkan nanti pada waktu tanggal 14 Februari dan tidak boleh ada yang tahu.”

 

Soal sivitas akademika ramai-ramai kritik Jokowi

Belakangan sejumlah kampus dari berbagai daerah seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), hingga Universitas Indonesia (UI) menyatakan keprihatinan terhadap dinamika perpolitikan nasional dan pelanggaran prinsip demokrasi menjelang pemilu 2024.

Ma’ruf Amin mengatakan gelombang kritik sivitas akademika terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi merupakan dinamika politik yang perlu diperhatikan. Ia menyebut pemerintah pasti akan mengevaluasi keadaan ini dan mengambil langkah selanjutnya.

“Mudah-mudahan hanya sampai di pernyataan, jadi sehingga sudah bisa kita atasi – enggak menimbulkan hal-hal yang lebih jauh. Kita harap ini bagian dinamika yang positif saja,” kata Ma’ruf dalam keterangan pers di Dubai, Uni Emirat Arab, seperti dipublikasikan YouTube Wakil Presiden pada Senin, 5 Februari 2024.

 

Soal film dokumenter Dirty Vote

Dirty Vote adalah video panjang garapan pembuat film dokumenter Dandhy Laksono yang dirilis pada Minggu (11/2/2024), di YouTube. Film itu menampilkan tiga pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar yang memaparkan dugaan kecurangan pemilu secara sistematis dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga :  Ditargetkan, Prabowo Akan Pindah Kantor ke IKN Pada 17 Agustus 2028

Ma’ruf Amin pun turut menanggapi film tersebut. Wakil Presiden menyarankan supaya pemerintah dapat memperhatikan dengan baik kritik yang disampaikan dalam film tersebut. Pihaknya juga berharap agar nantinya pemilu dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan perpecahan.

“Saya harapkan bahwa keinginan lebih baik itu harus direspons dengan baik juga,” kata Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jakarta usai rapat koordinasi perempuan remaja dan perempuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Senin (12/2/2024).

www.tempo.co