BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Harga beras di pasar- pasar tradisional di wilayah Kabupaten Boyolali terus mengalami kenaikan. Kondisi ini semakin menekan kehidupan masyarakat.
Di Pasar Pengging, Kecamatan Banyudono misalnya, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak seminggu terakhir ini. Beras kelas medium naik Rp 1.000/ kg dari Rp 14.000/ kg menjadi Rp 15.000/kg.
“Untuk beras kualitas premium menjadi Rp 16.000/kg dari harga sebelumnya Rp 15.000/kg,” ujar Asih, salah satu pedagang, Selasa (6/2/2024).
Untuk beras kemasan lima kilogram menjadi Rp 75.000 dari harga sebelumnya Rp 70.000. Sedangkan beras medium ukuran karung berisi 25 kilo saat ini dijual Rp 375.000 atau naik Rp 25.000 dari harga sebelumnya sebesar Rp 350.000/ karung.
Dijelaskan, kenaikan harga ini disebabkan banyaknya tempat penggilingan gabah dan padi yang tidak beroperasi. Ini disebabkan minimnya stok gabah karena petani baru memasuki masa tanam.
“Ada sebagian petani yang panen, namun karena musim hujan maka proses pengeringan menjadi lebih lama.”
Terpisah, Ketua Persatuan Pengusaha Beras dan Penggilingan Padi (Perpadi) Jawa Tengah, Tulus Budiyono juga mengakui, kenakan harga beras terus terjadi. Saat ini harga beras medium di tingkat distributor sudah menyentuh Rp 14.000/kg.
“Sedangkan harga gabah kering panen sudah menyentuh pada angka Rp 7.000/kg. Hal ini akan berdampak pada tingginya harga beras medium serta premium,” katanya
Untuk itu, kami mendesak pemerintah agar mengadakan operasi pasar dan menggelontorkan beras secara besar-besaran. Apalagi, dampak el-nino juga membuat masa panen padi menjadi mundur hingga bulan April mendatang.
“Berat mas, harga terus naik setiap waktu,” katanya
Apalagi harga gabah kering panen sekarang ini sudah menyentuh angka Rp 7.100 itu dari penggilingan treser. Bahkan, kalau dari combain atau mesin perontok langsung di sawah, ada selisih Rp 200 – Rp 300/kg.
“Lebih mahal karena kualitas gabahnya lebih bersih,” tandasnya. Waskita