SRAGEN,JOGLOSEMARNEWS.COM – Hari H pemilu 2024 tinggal hitungan hari, kebutuhan pokok di Sragen mulai mengalami kenaikan harga. Beberapa kebutuhan pangan yang mulai mengalami kenaikan harga antara lain Beras mencapai Rp 500 perkilogram atau sekitar 4 persen.
Dari rilis hasil survei harga pangan di tiga pasar tradisional di Sragen Yakni pasar Bunder, Gemolong dan Gondang yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, menunjukkan beberapa komoditas mengalami perubahan harga. Seperti beras medium dari sebelumnya Rp 13.500 pada Kamis (1/2/2024) naik Rp 500 menjadi Rp 14.000 perkilogram.
“Iya untuk beras premium kemarin Rp 14.500 jadi Rp 15.000 perkilogram hari ini,” Jumat (2/2/2024).
Sementara itu, Supervisor Niaga Kantor Kumindag Kabupaten Sragen Kunto Widyastuti tak menampik perihal kenaikan harga beras di Sragen. Menurutnya kenaikan itu dilatarbelakangi saat ini Sragen belum memasuki masa panen.
“Ya kemarin masa tanam juga mundur dampak elnino itu, akhirnya panen juga mundur berdampak pada harga beras di pasaran,” jelasmya.
Kunto memastikan pasokan beras ke pasar tradisional tetap aman, meskipun harganya mengalami peningkatan. Stok beras di pasar dari Dinas Ketahanan Pangan masih aman.
“Kalau di pasar aman, cuma harga ngikutin, karena pasokan minim dan sentra belum panen. Kita barometer Dinas Ketapang yang punya pembinaan rice mill dan Gapoktan, rata-rata segitu karena di Sragen belum ada masa panen,” ujar dia.
Selain beras harga minyak kita juga naik dari Rp 14.250 menjadi Rp 14.500 perkilogram atau naik dua persen. Menurut Kunto kenaikan harga minyak ini memang sudah dari distributor.
“Itu juga diagen segitu. Kemarin rapat TPID hari Senin sama Kemendagri MoU belum turun, jadi mengikuti harga di pasar sehingga di atas HET (harga eceran tertinggi), karena kulakan sudah di atas HET,” ucapnya.
Sementara itu harga cabai merah besar juga naik signifikan. Dari Rp 60.000 menjadi Rp 65.000 perkilogram. Sementara untuk cae merah keriting, cabe rawit merah dan rawit hijau tetap yakni Rp 40.000, 32.000 dan Rp 37.000 perkilogram.
“Kalau cabai ini fluktuatif, setiap saat naik turun, karena kita tergantung dari pemasok. Kalau pemasok naik otomatis di pasar tradisional juga akan mengikuti,” ucap Kunto.
Kemudian harga sayur mayur yang mengalami peningkatan harga seperti kentang, kangkung dan kacang panjang. Kenaikan rata-rata Rp 1000 perkilogram.
Sementara itu komoditas yang turun harga seperti tomat turun Rp 1000 perkilogram, dari Rp 18.000 menjadi Rp 17.000 perkilogram.
Kemudian daging ayam ras juga turun harga dari Rp 33.000 menjadi Rp 32.0000 perkilogram. Sedangkan untuk harga gula pasir curah maupun kemasan stabil di angka Rp 16.500 dan Rp 18.000 perkilogram.
Selain beras harga minyak kita juga naik dari Rp 14.250 menjadi Rp 14.500 perkilogram atau naik dua persen. Menurut Kunto kenaikan harga minyak ini memang sudah dari distributor.
“Itu juga diagen segitu. Kemarin rapat TPID hari Senin sama Kemendagri MoU belum turun, jadi mengikuti harga di pasar sehingga di atas HET (harga eceran tertinggi, red), karena kulakan sudah di atas HET,” ucapnya.
Kemudian harga sayur mayur yang mengalami peningkatan harga seperti kentang, kangkung dan kacang panjang. Kenaikan rata-rata Rp 1000 per kilogram.
Sementara itu komoditas yang turun harga seperti tomat turun Rp 1000 per kilogram, dari Rp 18.000 menjadi Rp 17.000 per kilogram. Kemudian daging ayam ras juga turun harga dari Rp 33.000 menjadi Rp 32.0000 per kilogram. Sedangkan untuk harga gula pasir curah maupun kemasan stabil di angka Rp 16.500 dan Rp 18.000 per kilogram.
Huri Yanto