
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalang muda kondang Ki Amar Pradopo hadir menjadi salah satu pembicara dalam “Karya Talks” yang digelar oleh Partai Golkar, Sabtu (3/2/204) sore, di De Tjolomadoe Solo.
Dalam rangkaian kegiatan kampanye akbar Partai Golkar tersebut, Ki Amar menekankan salah satu yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk memajukan kebudayaan adalah dengan melakukan inovasi-inovasi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dengan demikian, kebudayaan Indonesia akan semakin dikenal oleh dunia luas dan bisa menjadi kekuatan “soft power” sekaligus “soft diplomacy” bagi Indonesia di kancah Internasional.
“Sekarang ini adalah era negara-negara bersaing dengan kekuatan “soft power” masing-masing. Soft power sendiri bermakna sebagai kekuatan atau kemampuan suatu negara dalam mempengaruhi persepsi masyarakat dunia melalui budaya sebagai energi utamanya,” ujarnya.
Ki Amar juga menyoroti perkembangan Partai Golkar sebagai salah satu partai yang konsisten menjaga dan mengembangkan kearifan lokal. Tidak hanya itu saja, Ki Amar juga mengatakan bahwa hubungan Partai Golkar dengan kesenian wayang sudah terjalin sangat kuat.
“Begitu kuatnya hubungan itu sampai menghasilkan lakon-lakon wayang baru yang sebenarnya Lakon Golongan Karya. Ada Lakon Wahyu Mandiraretno, Wahyu Ringin Kencono, Semar Kuning dan masih banyak lagi yang lain, semua lakon ini sesungguhnya adalah Lakon Golkar. Simbol Partai Golongan Karya yakni pohon beringin menjadi identitas dari lakon-lakon tersebut,” bebernya.
Sementara itu dalam rangkaian kegiatan yang sama, penyanyi kondang asal Solo Topik Sudirman turut meramaikan kegiatan Pesta Golkar.
Pada sesi “Karya Talks”, Topik tampil memukau dengan suaranya dan berhasil menghipnotis 500 Pemuda Jawa Tengah yang turut hadir sebagai peserta acara.
Secara spontan, Topik tiba-tiba mengajak audience untuk menyanyikan lagu “Tanah Airku”. Suasana meriah, mendadak menjadi haru. Tampak beberapa peserta bahkan menitikkan air mata.
“Sebetulnya itu tadi tidak terencana, ya. Tiba-tiba spontan saja, saya mengajak teman-teman yang hadir untuk menyanyikan lagu ‘Tanah Airku’. Karena lagu ini adalah contoh bagaimana kekayaan budaya Indonesia di bidang musik itu sudah luar biasa sejak dulu. Kalau kita perhatikan, harmonisasi antara untaian bait liriknya, notasinya, hingga musiknya, itu benar-benar sacral dan kita patut bangga dengan lagu-lagu nasional serta daerah yang kita punya,” terang Topik. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














